Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
"Namun kami melihat foreign inflow yang terjadi sebelum 2014 juga merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi yang pesat," ungkap Rizki.
Setidaknya untuk periode awal tahun ini, Martha melihat capital inflow turut tertarik oleh sentimen January Effect. Situasi sekarang juga saling berkaitan dengan laju naik IHSG menuju all time high.
"Seperti yang terjadi saat ini, salah satu kemungkinannya disebabkan asing memborong big banks," kata Martha.
Menimbang berbagai sentimen yang mengiringi, Martha memprediksi saham perbankan, telekomunikasi dan emiten berbasis konsumen, akan tetap menjadi favorit asing.
Saham yang berpeluang menjadi incaran asing antara lain BBCA, BBRI, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Selain itu, saham di sektor yang sensitif suku bunga seperti properti dan otomotif juga layak dicermati. Saham pilihannya adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Astra International Tbk (ASII).
Alfredo sepakat, saham bank tetap menjadi favorit. Pilihannya adalah BBRI, BBCA dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang diproyeksikan membukukan laba jumbo pada tahun 2023. Kemudian, ada saham yang terkait komoditas, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News