kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Memasuki tahun Tikus Logam, berikut saham-saham yang bisa dicermati


Jumat, 24 Januari 2020 / 18:13 WIB
Memasuki tahun Tikus Logam, berikut saham-saham yang bisa dicermati
ILUSTRASI. Layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/12/2019).?Memasuki tahun Tikus Logam ada dua sektor saham yang diperkirakan memiliki prospek bagus yaitu properti dan sektor tambang logam.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun  Tikus Logam dalam kalender China, ada dua sektor saham yang diperkirakan memiliki prospek bagus yaitu sektor properti dan sektor tambang logam. Kedua sektor saham tersebut memiliki unsur yang diyakini paling dominan di tahun Tikus Logam ini yakni unsur tanah.

Menurut  Direktur PT. Anugerah Mega Investama Hans Kwee, kedua sektor tersebut juga memiliki sentimen positif ke depan. Sektor properti misalnya, mendapat dukungan dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang turun 100 bps di tahun lalu, dan beberapa pelonggaran kebijakan loan to value (LTV).

Baca Juga: Yuk, cat ulang warna rumah menurut feng shui di tahun Tikus Logam

Selain itu, kasus yang menerpa investasi di produk asuransi dan reksadana akan memberi peluang bagi sektor properti untuk terus berkembang. Menurut Hans Kwee, investor akan lebih berhati-hati dengan penawaran fixed rate industri asuransi akibat kasus Jiwasraya. Sementara itu, industri reksadana sempat terpukul dengan rontoknya 35 produk reksadana dari beberapa manajer investasi di akhir tahun lalu.

"Investor kami perkirakaan akan memilih investasi yang menjanjikan," kata Hans kepada Kontan.co.id, Jumat (24/1).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, siklus geliat sektor properti diperkirakan akan mencapai puncak di tahun 2012 hingga 2014, kemudian berangsur turun.

Dari tahun lalu, Hans melihat sebagai awal periode kenaikan sektor properti. Target top sektor poperti akan terjadi di tahun 2023 hingga 2025 dengan awal kenaikan dari tahun ini.

Baca Juga: Shio apa yang paling beruntung di Tahun Tikus? Simak peruntungannya

Di sektor saham sektor properti ini, Hans Kwee merekomendasikan  saham BSDE dengan target harga Rp 1.550 per saham, saham DUTI dengan target harga Rp 5.820 per saham. Lalu saham LPCK dengan target harga Rp 1.450 per saham, saham PWON dengan target harga Rp 625 per saham, dan saham APLN dengan target harga Rp 1.320 per saham.

Sementara dari sektor logam, Hans Kwee menyarankan emas, nikel dan timah sebagai pilihan. Emas terdongkrak akibat naiknya tensi geopolitik di Timur tengah.

Asal tahu saja, emas dan beberapa mata uang kuat dunia kerap dianggap sebagai aset safe haven ketika terjadi kenaikan risiko pasar global. Selain itu, kekhawatiran resesi ekonomi dunia akibat perang dagang membawa keuntungan bagi emas.

Baca Juga: Ini prospek industri properti di tahun Tikus Logam

Untuk nikel, sentimen positif datang dari kenaikan harga akibat kebijakan Indonesia melarang ekspor nikel mentah sehingga mengurangi pasokan nikel di dunia. Selain itu, pemerintah China juga mengambil tindakan mengamankan cadangan nikelnya.

Sementara untuk timah, diperkirakan akan menarik sebab kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik akan meningkat.  Asal tahu saja, komoditas nikel dan timah diperlukan untuk komponen pembentukan baterai yang merupakan masa depan energi dunia.

Untuk saham sektor logam ini, Hans merekomendasikan saham ANTM dengan target harga Rp 850 per saham, saham INCO dengan target harga Rp 4.180 per saham. Kemudian saham MDKA dengan target harga Rp 1.520 per saham.

Baca Juga: Inilah Sektor Saham Unggulan di Tahun Tikus Logam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×