kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Memasuki Hari Kedua, Saham BUMI Anjlok Lagi 9,87%


Jumat, 07 November 2008 / 11:50 WIB
Memasuki Hari Kedua, Saham BUMI Anjlok Lagi 9,87%


Sumber: RTI | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalami kemerosotan lagi hari ini. Pada sesi pertama perdagangan yang ditutup pukul 11.30 tadi, saham BUMI anjlok 9,87% atau 195 poin dan bertengger di posisi 1.780.

Posisi itu merupakan batas bawah ketentuan auto rejection yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Alhasil, pada sesi dua nanti, BUMI dipastikan tidak akan kembali melantai.

Jika ditotal, saham BUMI yang diperdagangkan mencapai 21,561 juta saham. Sedangkan nilai transaksi setara dengan Rp 34,124 miliar.

Terdapat beberapa perusahaan sekuritas besar yang aktif melakukan transaksi beli saham BUMI. Lima diantaranya adalah Ciptadana Securitas dengan volume transaksi 6,779 juta saham, Lautandhana Securindo dengan volume  transaksi 6,150 juta saham, Bahana Securitas dengan volume transaksi 2,812 juta saham, Merrill Lynch dengan volume transaksi 1,029 juta saham dan Kim Eng Securities dengan volume transaksi 676 ribu saham.

Selain itu, ada pula sejumlah emiten yang aktif melakukan transaksi jual saham BUMI. Lima terbesar diantaranya adalah Trimegah Securities dengan volume transaksi 7,140 juta saham, Lautandhana Securities dengan volume transaksi sebesar 5,146 juta saham, Bahana Securitas dengan volume transaksi 2,812 juta saham, Nusadana Capital Indonesia dengan volume transaksi 1,003 juta saham dan Henan Putihrai dengan volume transaksi 1 juta saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×