Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, terdapat beberapa faktor yang mesti dicermati sebelum memutuskan untuk terjun ke saham baru.
Baca Juga: Terpopuler: Lo Kheng Hong jual ruko, pabrik sepatu hengkang dari Banten
Aria menegaskan, faktor terpenting adalah mencermati segi fundamentalnya, apakah perusahaan tersebut membukukan pendapatan yang positif setidaknya 3-5 tahun terakhir.
“Dan earning-nya juga ada pertumbuhan setiap tahunnya yang lebih tinggi dari nilai inflasi,” ujar Aria saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/11).
Selain itu, hal terpenting dari sebuah emiten yang baru IPO adalah kesehatan finansialnya, terutama dari sisi rasio utang perusahaan. Hal ini dapat menggambarkan bagaimana perusahaan tersebut dalam membayar beban bunga utang.
Aria juga menilai saham perusahaan yang baru IPO biasanya ’dijual’ dengan harga yang tidak terlalu jauh dari nilainya. Jika investor menganggap harga sahamnya terlalu mahal, maka investor dapat menunggu paling tidak dua kuartal untuk menilai bagaimana kinerja perusahaan setelah melakukan pencatatan saham. Jadi, investor tidak perlu tergesa-gesa dalam menyikapi saham-saham yang baru IPO.
Baca Juga: Tergelincir hari ini, IHSG diprediksi bakal bangkit pada Selasa (19/11)
Kontan.co.id mencatat, ke-46 emiten yang melantai di bursa sepanjang tahun 2019 datang dari bermacam latar belakang sektoral yang berbeda. Misalkan saja SLIS yang masuk sektor miscellaneous industry.
Saham BAPI masuk ke dalam sektor properti, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) yang trmasuk ke dalam sektor industri dasar, hingga PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) yang masuk ke dalam sektor pertambangan, dan lainnya.
Aria menilai, masing-masing sektor tersebut memiliki tantangannya tersendiri. Misal sector property yang secara siklus memang masih membutuhkan waktu untuk bangkit. Sementara untuk sektor tambang, energi, dan industri dasar (besi/baja), investor perlu memperhatikan efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan.
Terakhir, Aria menyarankan investor agar memperhatikan prospek dan strategi perusahaan ke depan setelah resmi melantai di bursa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News