kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Melihat Prospek Kinerja Emiten yang Terlibat dalam Program 3 Juta Rumah


Selasa, 20 Mei 2025 / 21:49 WIB
Melihat Prospek Kinerja Emiten yang Terlibat dalam Program 3 Juta Rumah
ILUSTRASI. Perumahan baru di Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (6/1/2024). Industri properti pada 2025 berpeluang tumbuh di atas 2%, setelah pada beberapa tahun ke belakang hanya bertahan di kisaran 1,5% sampai 2%. Kehadiran Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan adanya Program 3 Juta Rumah akan memicu bisnis properti tahun ini. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai menunjukkan komitmen mendukung program pemerintah membangun 3 juta rumah.

Lewat skema corporate social responsibility (CSR) hingga renovasi rumah tak layak huni (RTLH), para emiten ini memberikan kontribusi nyata, meski bersifat non-profit.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyebut beberapa perusahaan besar telah terlibat, antara lain PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Adaro Mineral Indonesia Tbk (ADMR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).

Di luar itu, konglomerasi seperti Agung Sedayu Group, Salim Group, dan Lippo Group juga masuk dalam daftar.

Baca Juga: Ketum REI: Program 3 Juta Rumah Bisa Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja

Rincian Keterlibatan Emiten

HRUM: Telah membangun 30 unit rumah apung di Muara Angke, Jakarta Utara. HRUM juga merencanakan 35 unit tambahan di Subang, Jawa Barat, dengan estimasi biaya Rp 150 juta per unit.

ADMR: Tengah membangun 500 unit rumah di Kalimantan Selatan.

BRAU: Sedang membangun 500 unit rumah di Kalimantan Timur.

ASII: Berencana membangun 250 unit rumah.

BRPT: Fokus pada renovasi 1.000 unit rumah di Banten dan Jakarta.

Lippo Group: Akan merenovasi total 1.500 unit, masing-masing 500 unit di Jawa Timur, Bekasi, dan Tangerang.

Baca Juga: Menteri Ara Siap Dicopot Kapan Pun jika Program 3 Juta Rumah Gagal

Agung Sedayu Group: Membangun 250 unit rumah di Tangerang, serta bersama Salim Group merencanakan 500 unit di Sebuku, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Selain itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang juga diketuai Sugianto Kusuma (Aguan) akan merenovasi: 2.000 unit rumah, masing-masing 500 unit di Jawa Tengah, Banten, Bogor, dan Depok. Selanjutnya, 1.000 unit rumah di Jakarta dan 500 unit rumah di Bandung.

Corporate Secretary PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) Christy Grassela menyebut, pihaknya meski belum disebut langsung oleh Menteri PKP berpotensi ikut serta.

“Ada beberapa pihak di Agung Sedayu Group yang akan terlibat, termasuk kemungkinan besar PANI. Tapi saat ini masih proses koordinasi,” kata Christy, Selasa (20/5).

Baca Juga: Menteri PKP: Swasta Sudah Kucurkan Rp 500 Miliar Dana CSR Untuk Program 3 Juta Rumah

Dampak ke Kinerja Keuangan?

Sejumlah analis menilai kontribusi emiten melalui CSR dalam program ini tidak akan membebani kinerja secara signifikan.

“Dana CSR memang bukan untuk cari untung, sehingga tidak bersifat profit-oriented,” ujar Fath Aliansyah Budiman, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia.

Ia menambahkan, detail lokasi dan skema pembangunan perlu dicermati investor, terutama jika pembangunan dilakukan dari nol atau hanya berupa renovasi.

Analis Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menilai, kontribusi melalui CSR justru berpotensi memperkuat reputasi emiten di mata pemerintah.

“Bisa membuka peluang bisnis baru ke depannya,” ujarnya.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, juga melihat peluang reputasi ESG (environmental, social, and governance) yang lebih kuat dari program ini.

“Untuk beberapa emiten, bisa juga dihubungkan ke lini bisnis properti mereka,” jelasnya.

Baca Juga: Agung Podomoro Dukung Penuh Program 3 Juta Rumah Pemerintah

Rekomendasi Saham

Sukarno menilai saham ASII paling prospektif karena model bisnis yang solid dan terdiversifikasi. Ia merekomendasikan: Buy ASII dengan target harga Rp 5.200 per saham dan Hold untuk ADMR (Rp 1.060) dan BRPT (Rp 980) per saham.

 

Selanjutnya: Saham PGAS Dikoleksi Long Kheng Hong hingga Blackrock, Intip Rekomendasinya Berikut

Menarik Dibaca: Penyandang Disabilitas Senam Bersama, Rekor MURI Terpecahkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×