kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat bisnis Kalbe Farma (KLBH) di tengah pasar yang lesu akibat wabah corona


Minggu, 15 Maret 2020 / 19:33 WIB
Melihat bisnis Kalbe Farma (KLBH) di tengah pasar yang lesu akibat wabah corona


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar yang tengah lesu tidak menyurutkan  PT Kalbe Farma Tbk melanjutkan ekspansinya. Perusahaan farmasi dengan kode emiten KLBF itu masih akan melanjutkan pembangunan pabrik barunya di Cikarang. 

"Total senilai Rp 1 triliun," kata Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (13/3).  

Berdasar data yang dihimpun Kontan.co.id, KLBF berencana menyelesaikan pabriknya di Cikarang seperti Pabrik Bintang Toedjoe, Sakafarma, Pusat distribusi Ensaval Putera Megatrading dan anak usahaya. Rencanaya, ekspansi tersebut akan selesai di semester II 2020.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) berencana buyback maksimal Rp 2,81 triliun

Sementara itu, di tahun 2020 ini Kalbe Farma memang belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi baru. Vidjongtius menampik penyebaran COVID-19 yang membuat perusahaannya tidak melakukan ekspansi tahun ini. 

"Bukan karena virus tapi karena capex sudah dilaksanakan sebelumnya," imbuhnya.   

Terkait dampak penyebaran COVID-19, sebelumnya kepada Kontan.co.id KLBF sempat menyampaikan bahwa pihaknya masih memiliki pasokan barang untuk empat hingga lima bulan ke depan. 

Baca Juga: Perkuat jangkauan distribusi, EPMT siapkan capex Rp 100 miliar-Rp 200 miliar

Sehingga, selama rentang waktu tersebut harga harga produk KLBF di pasaran tidak akan terganggu. Adapun setelahnya, KLBF berupaya siapkan backup stok bahan baku dari vendor lainnya.

Sementara itu, berdasar riset yang dirilis Samuel Sekuritas Indonesia, penyebaran COVID-19 diproyeksikan menggerus pendapatan KLBF antara Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar. "Bila hambatan ini masih berlangsung melewati Juni 2020," tulis Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma  dalam risetnya. 

Baca Juga: Demi Perluas Jangkauan, Enseval Putera Megatrading (EPMT) Siapkan Capex Rp 200 Miliar

Faktor pemberatnya, kesulitan bahan baku karena penyebaran COVID-19 mengganggu operasional pabrik bahan baku di China. Kekhawatiran ini, lanjutnya, mendorong KLBF menambah stok bahan baku produksi yang didatangkan dari China dan India awal tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×