kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melambung sejak awal tahun, begini rekomendasi saham-saham pelat merah


Selasa, 19 Januari 2021 / 07:20 WIB
Melambung sejak awal tahun, begini rekomendasi saham-saham pelat merah


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Melihat lajunya saham-saham pelat merah, Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo menyarankan investor untuk menilik kembali sisi valuasi setiap saham. Menurut dia, ada beberapa saham yang harganya naik terlampau tinggi. 

Wisnu mencontohkan, kenaikan saham BUMN farmasi KAEF sudah terlalu tinggi. Harga KAEF yang naik pesat itu terdorong ekspektasi berlebih pelaku pasar terhadap keberadaan vaksin Covid-19.

Selain itu, saham ANTM juga dinilai terkerek terlalu tinggi. Sehingga tidak mengherankan jika saham ANTM cenderung terkikis dalam dua hari perdagangan terkahir. Asal tahu saja, saham ANTM ditutup melemah 6,73% pada perdagangan kemarin. Pada perdagangan hari sebelumnya, ANTM terkikis 1,89% 

"Prospek masih bagus sebenarnya. Tinggal pilih saham yang belum overpriced," ungkap Wisnu kepada Kontan.co.id, Senin (18/1). 

Adapun Wisnu menilai saham-saham konstruksi seperti WSKT, PTPP, dan WIKA masih menarik. Di antara ketiganya, menjagokan WSKT dengan target harga Rp 2.500 untuk jangka panjang. 

Selain sektor konstruksi, sektor perbankan seperti BBRI dan BMRI juga dinilai atraktif. Akan tetapi dia cenderung mengunggulkan saham BBRI, disarankan buy on weakness dengan target harga Rp 5.500 hingga akhir tahun 2021. Wisnu juga mengunggulkan saham TLKM dengan target harga Rp 4.000 hingga akhir tahun 2021. 

Baca Juga: Mengukur Dosis Wajar Saham Farmasi, Ini Rekomendasi Saham KAEF, INAF, KLBF, dan TSPC

Sedikit berbeda, Janson cenderung menyukai saham-saham seperti PGAS dan TLKM. Saham farmasi, nikel, dan perbankan juga dianggap punya prospek yang menarik tahun ini.

Sementara untuk saham-saham BUMN konstruksi cenderung akan menguat terbatas. "Kenaikan yang sudah super signifikan di mana faktor SWF sudah priced in," ujar Janson kepada Kontan.co.id, Senin (18/1). 

Mempertimbangkan hal-hal itu, Janson cenderung merekomendasikan buy on weakness saham ANTM di Rp 2.200 dengan target harga Rp 3.500. Saran serupa juga berlaku untuk TLKM, buy on weakness di Rp 3.200 dengan target harga Rp 4.200, dan PGAS buy on weakness Rp 1.500 dengan target harga Rp  2200. 

Saham-saham perbankan seperti BBRI disarankan buy on weakness Rp 3.700 dengan target harga Rp 4500, BBNI buy on weakness Rp 5.700 dengan target harga 6.500. Adapun untuk KAEF juga direkomendasikan buy on weakness Rp 4.700 dengan target harga Rp 6.200.

Baca Juga: SWF ditargetkan beroperasi akhir Januari, ini emiten-emiten yang bisa diuntungkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×