Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bersiap menerbitkan saham baru dan melaksanakan obligasi wajib konversi (OWK). Setelah merilis kinerja keuangan tahun 2016, BUMI menargetkan bisa merilis prospektus rights issue pada pertengahan April mendatang.
Aksi korporasi senilai Rp 35,1 triliun itu diharapkan bisa dieksekusi pada bulan Juni, setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasar Keuangan (OJK).
"Kami sudah merilis laporan keuangan 2016, sehingga bisa melanjutkan untuk merilis prospektus di pertengahan April. Persetujuan OJK diharapkan bisa didapat di bulan Mei, sehingga pelaksanaan rights issue bisa selesai pada bulan Juni," ujar Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI di Jakarta, Rabu (22/3).
BUMI sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada awal Februari 2017. Rights issue ini merupakan bagian dari restrukturisasi utang perseroan.
BUMI akan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) maksimal 37,8 miliar saham dan melaksanakan OWK untuk para pemegangnya. Akrobat ini memberikan efek dilusi sebesar 50,8% terhadap pemegang saham lama yang tak mengambil haknya dalam HMETD tersebut.
Seperti diketahui, harga saham baru itu dipatok berdasarkan kesepakatan dengan kreditur sebesar Rp 926,16 per saham.
Investor publik diberi kesempatan untuk menyerap saham tersebut, jika tak ingin mendapatkan efek dilusi. Namun jika tak terserap, saham ini akan langsung diambil bagian oleh pembeli siaga, yakni para kreditur BUMI.
Dengan kata lain, utang sebesar US$ 1,9 miliar akan dikonversi dengan saham melalui rights issue ini. Lalu OWK sebesar US$ 639 juta akan dikonversi dengan tenor tujuh tahun. Sehingga setelah rights issue utang BUMI akan berkurang dari US$ 4,2 miliar menjadi US$ 1,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News