Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Media Nusantara Citra Tbk membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2021. Emiten berkode MNCN itu mencetak pertumbuhan top line dan bottom line hingga dua digit.
Mengutip keterangan resminya, bottom line MNCN meningkat hingga 25% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,26 triliun. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan itu ditopang oleh pendapatan bersih MNCN yang juga terkerek 22,59% yoy menjadi Rp 4,86 triliun.
Adapun pendapatan iklan berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan bersih MNCN sepanjang enam bulan pertama tahun 2021, yakni Rp 4,59 triliun. Capaian ini meningkat 27% dibanding periode yang sama tahun lalu. Rinciannya, pendapatan non-digital bertumbuh 16% yoy menjadi Rp 3,7 triliun. Sementara, pendapatan digital terkerek 117% YoY menjadi Rp 889,2 miliar.
Baca Juga: Cum date dividen tujuh emiten ini jatuh pada pekan depan, simak rekomendasi analis
Lebih lanjut manajemen MNCN mengungkapkan, pertumbuhan pendapatan iklan di semester I 2021 tidak terlepas dari capaiannya di kuartal II 2021 yang positif. Asal tahu saja, pendapatan iklan terkerek drastis 47% yoy menjadi Rp 2,65 triliun di kuartal II 2021.
Dari jumlah tersebut, pendapatan non-digital tercatat Rp 2,09 triliun atau naik 30% yoy. Capaian ini berasal dari kinerja berbagai program reguler dan spesial yang baik. Di sisi lain, dimulainya EURO 2020 yang ditayangkan pada kuartal tersebut menghasilkan iklan reguler dan iklan non-reguler yang signifikan bagi MNCN.
Diungkapkan pula, total pendapatan yang diperoleh RCTI pada bulan April 2021 telah mencapai rekor tertinggi dalam sejarah FTA TV di Indonesia. "Mencapai Rp 441 miliar pada bulan tersebut," jelas manajemen dalam keterangannya.
Di sisi lain, pada kuartal II 2021 pendapatan digital mengalami pertumbuhan yang drastis 171% yoy menjadi Rp 568,2 miliar. Manajemen mengungkapkan, capaian positif ini tidak terlepas dari kinerja baik RCTI+ secara berkelanjutan, serta sumber pendapatan digital MNCN lainnya yaitu monetisasi media sosial di Facebook, YouTube, TikTok, dan portal online milik Perseroan.
Selain bersumber dari iklan, pendapatan konten juga berkontribusi terhadap MNCN. Akan tetapi, kontribusi pendapatan konten di semester I 2021 cenderung menurun 10% yoy menjadi Rp 727 miliar. Jumlah in mewakili konten yang dipasok ke TV FTA milik MNCN. Kalau dilihat di kuartal II 2021 saja, pendapatan konten MNCN meningkat 4% yoy menjadi Rp 349,8 miliar.
Baca Juga: GGRM derita penurunan laba 39,5% di semester I-2021, begini rekomendasi Ciptadana
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengaku senang dengan kinerja perseroan hingga semester I 2021. Kinerja MNCN di periode ini diakui berada di jalur yang tepat untuk melampaui ekspektasi setahun penuh dan arus kas yang kuat. Sehingga, memungkinkan untuk melanjutkan rencana penurunan hutang lebih cepat dari yang dijadwalkan.
"Perseroan berada di jalur yang tepat untuk tahun yang luar biasa dan diversifikasi berkelanjutan dari bisnis digital, perluasan pendirian operasi game, dan kinerja kuat yang berkelanjutan dari TV FTA kami, menggambarkan kemajuan yang telah kami buat untuk memposisikan MNCN agar dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk tahun-tahun mendatang," ujarnya dalam keterangan resmi.
Kinerja sejalan dengan ekspektasi
Dalam risetnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengamati, kinerja MNCN sepanjang enam bulan pertama tahun 2021 sesuai dengan perkiraannya. Asal tahu saja, hingga akhir tahun 2021 ini MNCN diproyeksi bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 9,21 triliun dan laba bersih Rp 2,37 triliun.
Lebih lanjut diungkapkan, sinetron Ikatan Cinta menjadi pendorong pendapatan MNCN di bulan April 2021. Tercatat, ad rate card untuk sinetron tersebut mencapai Rp 145 miliar per 30 detik.
Ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah RCTI. Asal tahu saja, biasanya ad rate card dipatok Rp 60 miliar per 30 detik. Walau begitu, perusahaan tidak menjelaskan diskon yang diterima klien jika mengiklankan secara bundle di TV maupun platform lain seperti MNCTV, porta berita, RCTI+ dan lainnya.
Tingginya capaian tersebut tidak terlepas dari pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih longgar di kuartal II dibanding kuartal I, serta faktor musiman. Di kuartal II 2021 saja, MNCN mencetak pendapatan Rp 2,7 triliun naik dari kuartal I 2021 yang tercatat Rp 2,11 triliun.
Adapun di bulan Juli 2021, MNCN berharap kinerjanya akan bisa menyamai bulan April 2021 yang lalu. Sepengamatan Mirae Asset Sekuritas Indonesia, MNCN juga memberikan sinyal positif terhadap proyeksi pasar periklanan di sisa tahun 2021.
"MNCN memberi sinyal kepercayaannya tentang proyeksi pasar periklanan tahun 2021, terutama bisnis digital mereka. Perusahaan juga optimistis dengan bisnis game baru mereka, bernama Rapid Fire," jelas Christine dalam keterbukaan informasinya.
Adapun Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beli saham MNCM dengan target harga Rp 1.600 per saham.
Selanjutnya: NH Korindo Sekuritas rekomendasikan beli saham MAPI, simak ulasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News