kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   5,00   0,03%
  • IDX 8.209   119,53   1,48%
  • KOMPAS100 1.140   20,72   1,85%
  • LQ45 817   20,52   2,58%
  • ISSI 288   2,69   0,94%
  • IDX30 427   11,67   2,81%
  • IDXHIDIV20 485   15,28   3,25%
  • IDX80 126   2,44   1,96%
  • IDXV30 134   1,06   0,79%
  • IDXQ30 136   4,26   3,24%

MEDC rights issue US$ 150 juta di Kuartal I 2017


Kamis, 24 November 2016 / 19:17 WIB
MEDC rights issue US$ 150 juta di Kuartal I 2017


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melanjutkan rencana penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di tahun depan.

Hilmi Panigoro, Direktur Utama MEDC mengatakan, untuk tahap awal, perseroan membidik rights issue sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun.

Ia menargetkan, rights issue itu baru akan dilakukan pada akhir Kuartal I 2017. Sebelumnya perseroan sudah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk menerbitkan maksimal 1,3 miliar saham atau 27% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Rights issue ini menjadi strategi MEDC untuk pembayaran utang dan memperkuat struktur permodalan. Sebelumnya, MEDC sempat berencana membidik dana rights issue hingga Rp 4,65 triliun.

"Rights issue US$ 150 juta kemungkinan dilakukan pada akhir Kuartal I tahun depan. Pelaksanaannya memang bertahap, nanti besarannya akan dilihat sesuai kebutuhannya," ujarnya saat ditemui dalam acara Kompas CEO Forum 2017, Kamis (24/11).

Saat ini sebesar 50,7% saham MEDC dimiliki oleh Encore Energy Pte. Ltd. Lalu, 20,73% oleh Credit Suisse AG, dan sebesar 9,8% dikempit PT Prudential Life Insurance. PT Medco Duta menguasai 0,25% dan PT Multifabrindo Gemilang 0,06%. Kepemilikan saham masyarakat mencapai 16,49%.

"Sampai saat ini komposisi pemegang sahamnya masih belum berubah. Mungkin bulan Maret tahun depan saat rights issue akan ada perubahan karena ada efek dilusi, tergantung dari penyerapan rights issue," imbuhnya. Nantinya, MEDC akan menunjuk perusahaan sekuritas lokal sebagai penjamin emisi efek. Perseroan juga belum menentukan standby buyer untuk aksi korporasi itu.

Selain rights issue, MEDC juga mempertimbangkan untuk mencari dana dari pasar obligasi. Sebelumnya, MEDC meraih dana Rp 1,25 triliun dari penerbitan obligasi berkelanjutan II tahap I. Jumlah itu lebih rendah dibanding target semula yang mencapai Rp 1,5 triliun.

Obligasi senilai Rp 1,25 triliun ini terdiri dari dua seri. Rinciannya, Seri A berjangka waktu tiga tahun bernilai emisi Rp 327 miliar, dan tingkat bunga tetap sebesar 10,8% per tahun. Seri B berjangka waktu lima tahun bernilai emisi Rp 923 miliar, dan tingkat bunga tetap sebesar 11,3% per tahun.

MEDC menggunakan dana obligasi ini untuk membayar utang dan mendanai belanja modal. Saham MEDC turun 3,68% ke level Rp 1.310 per saham pada perdagangan Kamis (24/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×