Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Rendy memprediksi, kinerja emiten-emiten di atas akan lebih tertekan pada kuartal II-2020. Pasalnya, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai berlaku secara resmi pada April 2020 sehingga dampaknya menjadi semakin besar.
"Selain itu, pemulihan traffic kunjungan juga relatif lambat walaupun PSBB sudah dilonggarkan sejak awal Juni," imbuh dia. Oleh karena itu, Rendy memperkirakan, kinerja emiten retail baru akan pulih seperti semula pada 2021 mendatang.
Baca Juga: Melihat prospek saham-saham top gainers di semester I 2020
Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu juga masih memasang prospek underweight untuk sektor retail. Alasannya, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada industri retail yang masih bertopang pada penjualan toko offline.
Ia juga memproyeksi, kinerja emiten retail pada kuartal II-2020 bakal turun jauh lebih dalam. "Mengingat, selain faktor PSBB, sentimen Ramadan, Idul Fitri, dan tahun ajaran baru yang biasanya menjadi pendorong kenaikan penjualan retail pada tahun ini sangat tertekan," kata dia.
Baca Juga: Pandemi corona, pembukaan rekening tabungan sejumlah bank besar melesat
Hingga akhir tahun, Samuel Sekuritas memperkirakan, laba bersih ACES bakal turun hingga 20% yoy, MAPI -21%, serta RALS dan LPPF -24%. Sayangnya, Dessy belum bisa memberikan rekomendasi per saham beserta target harganya, sebab masih dalam pengkajian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News