kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Mayoritas Bursa Asia Menguat Pada Jumat (27/9) Pagi, Terdorong Rencana Stimulus China


Jumat, 27 September 2024 / 08:33 WIB
Mayoritas Bursa Asia Menguat Pada Jumat (27/9) Pagi, Terdorong Rencana Stimulus China
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Jumat (27/9) pagi, dengan mayoritas indeks menguat. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Jumat (27/9) pagi, dengan mayoritas indeks menguat.

Mengutip Bloomberg, pukul 08.26 WIB, indeks Nikkei 225 naik 302,01 poin atau 0,77% ke 39.214,74, Hang Seng naik 522,16 poin atau 2,62% ke 20.446,74, Taiex naik 167,06 poin atau 0,72% ke 23.02,74, Kospi turun 1,36 poin atau 0,07% ke 2.669,72, ASX 200 naik 19,44 poin atau 0,24% ke 8,222,60, Straits Times turun 6,98 poin atau 0,20% ke 3.574,91 dan FTSE Malaysia turun 8,26 poin atau 0,49% ke 1.663,23.

Mayoritas bursa Asia naik karena selera risiko pasar di seluruh pasar keuangan semakin terdongkrak oleh stimulus terbaru China dan momentum positif AS.

Baca Juga: Bursa Asia Dibuka Bervariasi di Pagi Ini (25/9), Pasar Menanti Data Inflasi Australia

Mengutip Bloomberg, para pejabat China berjanji untuk meningkatkan dukungan fiskal dan menstabilkan sektor properti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, data ekonomi AS yang positif mendorong indeks Nikkei bersiap untuk menghapus kerugian sehak kenaikan suku bunga Bank of Japan pada 31 Juli lalu.

Stimulus di China dan AS menjadi katalis bagi pasar pekan ini. 

"Langkah-langkah stimulus yang lebih besar dari China dan pasar memperkirakan siklus pelonggaran The Fed yang agresif, sementara ekonomi AS kuat, menjadi pertanda baik bagi aset berisiko," kata Elias Haddad, ahli strategi di Brown Brothers Harriman dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×