kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   0,00   0,00%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%

Mayoritas Aset Kripto Menguat Usai Trump Tunda Tarif Impor


Kamis, 10 April 2025 / 19:36 WIB
Mayoritas Aset Kripto Menguat Usai Trump Tunda Tarif Impor
ILUSTRASI. Representations of cryptocurrencies are seen in this illustration, August 10, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Mayoritas aset kripto kompak menghijau setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penangguhan tarif terhadap sejumlah produk impor selama 90 hari ke depan. Langkah ini memicu euforia di pasar berisiko, termasuk aset kripto.

Berdasarkan data Coinmarketcap.com, Kamis (10/4) pukul 17.00 WIB, harga Bitcoin (BTC) tercatat menguat 5,87% dalam 24 jam terakhir ke level US$ 82.007.

Kenaikan ini turut diikuti oleh aset kripto utama lainnya. Ethereum (ETH) menguat 8,35% ke US$ 1.603, Solana (SOL) naik 7,40% ke US$ 114,79, dan XRP melonjak 9,90% ke US$ 2,00.

Baca Juga: Daftar Kripto dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di 2025

Financial Expert Ajaib, Panji Yudha, menjelaskan bahwa penguatan ini ditopang oleh keputusan Trump yang menunda pengenaan tarif impor, sehingga pasar mendapat jeda dari kekhawatiran eskalasi perang dagang.

“Langkah ini memberikan ruang bagi aset berisiko seperti kripto untuk pulih dari tekanan sebelumnya,” ujar Panji kepada Kontan.co.id, Kamis (10/4).

Panji menilai, apabila Bitcoin mampu konsisten mencatat penutupan harian di atas US$ 80.000, maka peluang penguatan lanjutan ke kisaran US$ 85.000 – US$ 87.000 terbuka lebar.

Secara umum, pasar kripto bulan ini masih berada dalam fase menanti konfirmasi pembalikan arah (reversal) setelah terkoreksi cukup tajam dari rekor tertingginya (all-time high/ATH) di level US$ 109.000.

Meski demikian, Panji mengingatkan investor untuk tetap cermat mencermati sentimen global lainnya.

Pasalnya, sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini dapat menjadi penentu arah pasar ke depan.

Baca Juga: Bitcoin Kembali ke Level $82.000, Intip Cara Beli Aset Kripto bagi Pemula

“Yang paling dekat adalah data inflasi konsumen AS malam ini, serta data inflasi produsen esok hari. Jika hasilnya di bawah ekspektasi, maka pasar, terutama aset berisiko seperti kripto, bisa kembali berbalik arah dengan cepat,” jelasnya.

Selain Bitcoin, Panji juga merekomendasikan Paxos Gold (PAXG) sebagai opsi defensif bagi investor di tengah ketidakpastian pasar.

Pasalnya, PAXG adalah aset kripto berbasis emas fisik, sehingga bisa berfungsi sebagai lindung nilai tanpa harus keluar dari ekosistem aset digital.

Sementara itu, Vice President Marketing Indodax Antony Kesuma menegaskan bahwa pasar kripto pada dasarnya memiliki volatilitas tinggi.

Artinya, potensi keuntungan besar sebanding dengan risiko kerugian yang juga signifikan dalam waktu singkat.

“Contohnya Solana, Ethereum, atau XRP. Ketiganya termasuk dalam top 10 aset kripto dengan kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi, namun pergerakannya lebih volatil dibanding Bitcoin. Artinya, potensi cuannya pun lebih besar,” terang Antony.

Baca Juga: CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Rp 11 Triliun, Makin Dilirik Investor

Namun demikian, ia tetap menganjurkan investor untuk melakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi serta menerapkan strategi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah Dollar-Cost Averaging (DCA), yakni membeli aset secara berkala tanpa memperhatikan fluktuasi harga jangka pendek.

Strategi ini dinilai dapat meredam risiko volatilitas dan membentuk portofolio yang lebih stabil dalam jangka panjang.

“Daripada menunggu harga terbaik, strategi DCA memungkinkan investor masuk pasar secara disiplin. Namun tetap kembali pada toleransi risiko masing-masing,” tutup Antony.

Selanjutnya: Wacana Pemangkasan Kuota Impor Berhembus, Estetika Tata Tiara (BEEF) Wait and See

Menarik Dibaca: Anak Insomnia? Ikuti 3 Cara Ini untuk Mengatasi Insomnia ya Moms

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×