kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Maybank Kim Eng Sekuritas prediksi IHSG bisa tembus 6.800 di 2021


Selasa, 08 Desember 2020 / 18:15 WIB
Maybank Kim Eng Sekuritas prediksi IHSG bisa tembus 6.800 di 2021
ILUSTRASI. Investor?mengamati papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harapan akan pemulihan ekonomi Indonesia dengan kepastian vaksin Covid-19 yang sebentar lagi akan berjalan bakal menjadi angin segar bagi pasar saham dalam negeri. 

Direktur Utama Maybank Kim Eng Sekuritas Wilianto Ie dalam diskusi bersama KONTAN mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penghujung 2021 bisa menyentuh level 6.800. Sedangkan di sisa tahun ini IHSG diprediksi parkir di level 6.000. 

Prediksi tersebut tak lepas dari berita positif terkait pemulihan aktivitas ekonomi dan kepastian penggunaan vaksin Covid-19 yang meliputi pasar dalam negeri akhir-akhir ini, yang juga menjadi katalis positif IHSG pada perdagangan Selasa (8/12) mampu menyentuh level 5.944,41. 

"Intinya pertumbuhan ekonomi akan mulai normal, profit akan membaik terus dan kita berharap menurut perkiraan kita IHSG bisa mencapai 6.800 di tahun 2021," jelas Wilianto, Selasa (8/12). 

Baca Juga: Selain kedatangan vaksin, ini sentimen yang bikin IHSG menguat dua hari terakhir

Angka tersebut merupakan baseline dari Maybank Kim Eng Sekuritas yang kemungkinan besar tercapai. Adapun katalis lain yang mendorong optimisme di tahun depan adalah besarnya likuiditas dengan adanya quantitative easing (QE) yang dilakukan oleh beberapa bank sentral, yang nantinya dana tersebut juga akan mengalir pada instrumen investasi.

"Suku bunga di Amerika Serikat (AS) obligasi 10 tahun di bawah 1%, kalau ekonomi mulai normal dan inflasi naik maka obligasi di AS tidak akan menarik lagi, yang saat ini beli nanti akan mulai lagi mencari pertumbuhan ekonomi yang bagus di seluruh dunia dan didapatkan dari negara berkembang," jelas Wilianto. 

Apalagi Indonesia dinilai sebagai negara berkembang yang cukup bagus dengan ukuran pasar yang besar dan kuat bila dibandingkan Filipina dan Thailand. Sehingga Indonesia bisa menjadi pilihan utama, meski tentu saja ada negara lain yang menjadi saingan besar bagi Garuda yaitu China dan India.

Katalis positif lain juga datang dari omnibus law. Lebih lanjut, IHSG di tahun depan bisa menyentuh di atas 6.800 dengan catatan ada ledakan komoditas dan foreign direct investment (FDI) yang masuk lebih cepat dari yang diperkirakan. 

Wilianto mengatakan saham-saham yang dihindari saat ini akan kembali diburu, yakni saham-saham cyclical. Misalnya saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang dinilai memiliki fundamental bagus dan harganya belum pulih ke level sebelum Covid-19. 

Kemudian saham yang bisa dilirik adalah saham seperti PT Astra International Tbk (ASII) yang memiliki prospek bagus sejalan dengan biaya kredit yang sudah murah saat ini dan mendukung penjualan Astra. 

Selanjutnya: IHSG hampir sentuh level 6.000 pada Selasa (8/12), asing catat net sell 736,16 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×