Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) bakal membagikan dividen dari laba tahun buku 2022. Hal tersebut seiring dengan kinerja tahun 2022 yang dinilai apik.
Direktur PWON Ivy Wong mengatakan rencana pembagian dividen dilakukan seiring dengan kinerja memuaskan baik pendapatan maupun laba bersih, serta marginnya. “Tahun ini kami tetap bayar dividen karena punya full year masih bagus untuk 2022,” ujar dia, Selasa (14/2).
Menurut Ivy, kinerja 2022 didukung pendapatan berulang yang sangat baik dari segmen ritel. Sementara dari proyek, ia menyebut kontributor terbesar antara lain dari Kota Kasablanka dan Tunjungan Plaza.
Baca Juga: Intip Rencana Ekspansi Pakuwon Jati (PWON) ke Depan
Ivy mengatakan pembayaran dividen tidak akan terpengaruh oleh potensi resesi global maupun adanya kenaikan suku bunga. PWON akan melihat kinerja fundamental dalam pembagian dividen tersebut. Karenanya, ia belum bisa membeberkan besaran ratio dividen.
Untuk prospek di 2023, Ivy berpandangan kenaikan suku bunga sudah mulai stabil dan kenaikan tidak akan terlalu tinggi. Sementara suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diprediksi akan stabil pada 5,75%.
“BI rate kelihatannya sudah stabil di 5,75% berarti dengan kondisi begini mungkin demand-nya akan segera membaik,” jelasnya.
Baca Juga: Kembangkan Sayap, Begini Rencana Ekspansi Pakuwon Jati (PWON)
Hanya saja, ia mengakui bahwa Pakuwon tidak terlalu optimistis jelang masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Apalagi tren penjualan properti kerap lesu memasuki periode tersebut sehingga para pengembang termasuk PWON akan lebih konservatif dalam mengembangkan proyek jelang masa kampanye sebagai antisipasi adanya perubahan kebijakan dari pemerintah.
Dengan demikian, tahun ini PWON membidik marketing sales Rp 1,6 triliun. Target tersebut turun dibandingkan target tahun lalu sebesar Rp 1,8 triliun.
Tahun 2022, PWON membukukan marketing sales sebesar Rp 1,5 triliun. Angka tersebut naik 7,14% dari capaian tahun 2021 sebesar Rp 1,4 triliun. Segmen high rise menyumbang 50%, sedangkan sisanya berasal dari proyek hunian atau landed house.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News