Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau minim sentimen, poundsterling berhasil unggul di hadapan mata uang utama dunia, meski tipis. Kemarin (21/11), per pukul 18.30 WIB, pasangan GBP/USD naik tipis 0,01% ke level 1,3237. EUR/GBP pun terkikis 0,05% menjadi 0,8860. Hanya pairing GBP/JPY yang menukik 0,08% ke posisi 148,95.
Keperkasaan poundsterling muncul setelah Confederation of British Industry (CBI) merilis indeks ekspektasi pemesanan industri Inggris di November 2017 melesat. Jika di bulan sebelumnya indeks berada di level minus 2, kini melonjak ke level 17.
Meski begitu, data ini tak mampu membawa poundsterling menguat tajam. Pasalnya, pinjaman perusahaan dan instansi publik turun. Sejak awal tahun fiskal 2017, yang dimulai April lalu, hingga Oktober lalu, pinjaman sektor publik turun 4,1 miliar menjadi 38,5 miliar dibandingkan setahun sebelumnya.
Tapi, posisi dollar Amerika Serikat (AS) pun tak lebih baik. Dollar AS masih terbebani kepastian realisasi reformasi pajak. Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menyebut, meski RUU pajak sudah mendapat restu Parlemen AS, tapi proses di Senat berlangsung alot. Pasar memprediksi kebijakan ini baru bisa diterapkan di 2019.
Pada hari ini (22/11), pergerakan pasangan kurs GBP/USD akan dipengaruhi laporan inflasi yang disampaikan Bank of England (BoE). "Ada kemungkinan GBP koreksi," kata Putu, kemarin.
Sedang keunggulan poundsterling atas euro sudah terlihat sejak awal pekan. EUR dibayangi sentimen negatif dari keadaan politik Jerman, setelah Kanselir Jerman Angela Merkel gagal membentuk koalisi.
Sentimen negatif bertambah lantaran European Central Bank (ECB) memperpanjang program pembelian obligasi. Analis Global Kapital Investama Berjangka Alwi Assegaf memprediksi, pairing EUR/GBP tetap melemah hari ini.
Sedang poundsterling melemah atas yen karena aksi ambil untung setelah GBP mencapai level tertingginya. Selain itu, GBP juga tertekan ketidakpastian proses Brexit.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy menilai, tren JPY atas GBP masih positif. Tapi yen berpotensi tertekan hasil aktivitas industri yang turun 0,5% di September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News