kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mata Uang Euro Masih Menarik Dikoleksi


Jumat, 28 Oktober 2022 / 17:21 WIB
Mata Uang Euro Masih Menarik Dikoleksi
ILUSTRASI. EUR/USD turun 1,10% sebagai respons dovish terhadap hasil pertemuan ECB Kamis.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan mata uang euro (EUR) stabil melawan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) setelah bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) menaikkan suku bunga. Menurut Bloomberg, pasangan mata uang EUR/USD, pada Jumat (28/10) sore berada di 0,9964. EUR/USD turun 1,10% sebagai respons dovish terhadap hasil pertemuan ECB Kamis. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, ECB menaikkan suku bunga sebesar 75 basis points (bps) seperti yang diperkirakan secara luas. 

"Bank sentral mempertahankan bias pengetatan dan berharap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, untuk memastikan pengembalian inflasi tepat waktu ke target inflasi jangka menengah 2%," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (28/10). 

Baca Juga: Penguatan Euro Masih Terancam Kenaikan Suku Bunga The Fed

Pasar menafsirkan hasil pertemuan ECB pada Kamis (27/10) kemarin sebagai pengetatan dovish. Meskipun menaikkan suku bunga, tetapi ECB memberi sinyal kenaikan suku bunga yang lebih kecil di masa mendatang. 

Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa ECB mungkin masih akan menaikkan suku bunga pada beberapa pertemuan lagi.

Sutopo mengatakan mata uang euro masih sangat menarik untuk posisi beli pada jangka menengah. "Penurunan sudah memecahkan harga rendah multi-tahun, jauh lebih berisiko memegang dolar dibandingkan euro atau poundsrerling," kata dia.

Baca Juga: Pasar Menunggu Kejelasan The Fed, Dolar AS Tertekan

Sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan euro berasal dari langkah The Fed untuk menaikkan suku bunga dengan persentase lebih kecil. Sementara penurunan harga gas dan energi berpotensi kembali memperkuat nilai tukar euro.

"Jika The Fed masih agresif dan kendala energi masih menekan biaya hidup, maka euro masih akan menderita," pungkas Sutopo. 

Sutopo memperkirakan support EUR/USD berada di  0,9847 dan 0,9704. Sedangkan resistance pairing ini berada di 1,0093 dan 1,0197.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×