Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 0,80% ke level 5.651,82. Kenaikan harga saham pertambangan mendorong IHSG kembali cetak rekor.
Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee bilang, indeks sektor pertambangan naik secara signifikan. Ini lantaran harga batubara naik setelah pasokan Australia diprediksi menurun akibat badai. "Seharusnya mulai ada koreksi terbatas, dengan support 5.616-5.600 dan resistance 5.657-5.680," ujar Hans kepada KONTAN, Selasa (4/4).
Analis Erdikha Elit Sekuritas Marsha Maharani menyebutkan, IHSG melanjutkan penguatan kemarin dan kembali mencetak rekor baru. Tapi indikator stochastic masih bergerak landai di area overbought, rentan terhadap potensi pembalikan arah.
Untungnya, indikator Bill William kembali menunjukkan akselerasi di hari pertama dan momentum masih menunjukkan kondisi bullish. "Indeks saham diperkirakan masih dapat melanjutkan penguatan dalam rentang 5.620-5.660," prediksi Marsha.
Pelaku pasar perlu mewaspadai batasan cut loss IHSG di 5.620. Saham yang menarik dicermati adalah ADRO, AKRA, BBNI, CPIN, HMSP, INDF, JPFA, JSMR, TLKM, UNTR, UNVR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News