Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Noverius Laoli
Kendati demikian, Ibrahim menilai bahwa secara year to date, pergerakan rupiah masih relatif stabil. Hal ini mengacu pada asumsi nilai tukar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 16.900 per dolar AS.
“Artinya pergerakannya masih cukup bagus dan kemungkinan ke depannya masih akan stabil,” kata Ibrahim.
Dari sisi domestik, data ekonomi dan langkah intervensi Bank Indonesia (BI) mencerminkan fundamental yang cukup kuat, meskipun menghadapi tantangan pasca terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS.
“Hanya saja permasalahannya di sini karena daya beli yang menurun, kemudian PHK di mana-mana, dan pengangguran yang terus meningkat yang sebenarnya membuat satu gejala tersendiri bagi pelemahan rupiah,” terang Ibrahim.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Tidak Mampu Menembus Level 7.000 pada Akhir Tahun 2025
Ekonom Senior KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana, menambahkan bahwa tekanan domestik juga dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap defisit fiskal dan perubahan struktur ekonomi yang belum sepenuhnya efisien.
“Tetapi secara keseluruhan, tekanan pada mata uang garuda saya kira memang dibebani oleh kombinasi sentimen global dan domestik,” ucap Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (8/7).
Meski demikian, Fikri memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah hingga akhir 2025 akan bergerak di kisaran Rp 16.000 hingga Rp 16.300 per dolar AS.
“Harapannya memang masih akan stabil, tidak terlalu terapresiasi karena akan mengurangi nilai competitive advantage dari barang domestik dan tidak terlalu terdepresiasi,” tutup Fikri.
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Bergerak Stabil Selasa (30/6), Ini Sederet Katalisnya
Sementara itu, Ibrahim memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp 16.200 hingga Rp 16.600 per dolar AS pada akhir tahun ini.
Selanjutnya: Rencana Kebijakan Bea Keluar Ekspor Bisa Buat Kinerja Emiten Emas Tidak Optimal
Menarik Dibaca: Elementbike Kantongi Lisensi Warner Bros, Siap Rilis Desain Superhero DC Comics
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News