kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.056   72,62   1,04%
  • KOMPAS100 1.055   15,00   1,44%
  • LQ45 829   12,33   1,51%
  • ISSI 214   1,30   0,61%
  • IDX30 423   7,18   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,60   1,51%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Masih Diselimuti Sentimen Negatif, Kinerja Emiten CPO Diprediksi Stagnan


Rabu, 13 Desember 2023 / 07:30 WIB
Masih Diselimuti Sentimen Negatif, Kinerja Emiten CPO Diprediksi Stagnan
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit?PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten sawit diprediksi masih stagnan di akhir tahun 2023. Sebab, masih banyak sentimen negatif yang membayangi kinerja minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO).

Uni Eropa (UE) telah memberlakukan peraturan baru bernama EU Deforestation Regulation (EUDR). Sejumlah komoditas akan terpengaruh, salah satunya adalah CPO.  Akibatnya, ekspor sawit ke Eropa terancam terhambat karena adanya EUDR yang diberlakukan di Uni Eropa.

Melansir Trading Economics, Selasa (12/12), harga CPO turun 1,11% selama seminggu dan turun 4,23% dalam sebulan ke MYR 3.739 per ton.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan melihat, emiten CPO yang mengandalkan ekspor akan terdampak kinerja keuangannya di tengah pelarangan impor CPO oleh UE.

Baca Juga: Volume Penjualan Rokok Diramal Turun di 2024, Intip Rekomendasi HMSP dan GGRM

Namun, jika melihat data industri CPO Indonesia terakhir, volume ekspor CPO dan produk CPO Indonesia sampai dengan bulan September 2023 naik sebesar 7,3% secara tahunan (YoY) ke 24,6 juta ton. 

“Sedangkan, untuk nilai ekspornya turun sebesar 27,7% YoY,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (12/12).

Hal ini menunjukkan penurunan kinerja industri lebih dipengaruhi oleh harga CPO yang turun secara signifikan dibandingkan tahun lalu yang juga dipengaruhi karena dinamika supply -demand. Selain itu, harga substitute edible oil lainnya, seperti rapeseed, soybean, dan sunflower yang juga turun.

“Apabila rata-rata harga substitute oil itu di kuartal III 2022 ada di US$ 1.280 per ton, di kuartal III 2023 kemarin rata-rata harga ada di US$ 860 per ton, atau turun 33% YoY,” paparnya.

Jika dilihat dari sisi produksi, produksi CPO dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) Indonesia masih tumbuh sebesar 11,6% YoY sampai dengan bulan September 2023 ke level 40,8 juta ton. 

Dengan curah hujan yang saat ini sedikit lebih baik sejak bulan Oktober, diperkirakan produksi di kuartal IV 2023 masih akan cenderung flat atau sedikit membaik.

Di sisi lain, harga CPO global di kuartal III 2023 ada di kisaran US$ 820 per ton dengan harga sepanjang bulan Oktober. Sementara, sampai dengan minggu pertama Desember 2023 di level US$ 785 per ton.

Baca Juga: Menyelisik Kinerja Saham-Saham di Papan Akselerasi

Jadi, secara umum, di kuartal IV 2023 ini pendapatan emiten-emiten CPO masih akan cenderung flat dibandingkan dengan kuartal III. 

“Untuk memprediksi kinerja industri ini, lebih relevan untuk membandingkan secara kuartalan. Sebab, banyak anomali di tahun lalu yang menyebabkan harga yang begitu volatil,” tuturnya.

Darma melihat, kinerja emiten CPO yang masih bagus dan bisa dicermati investor adalah AALI, LSIP, NSSS, STAA dan DSNG.

“Untuk harga sendiri, kami masih melakukan review dan belum menentukan target harga baru,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×