kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Masih Dibayangi Kebijkan Impor Trump, Begini Proyeksi Rupiah, Jumat (21/2)


Kamis, 20 Februari 2025 / 18:32 WIB
Masih Dibayangi Kebijkan Impor Trump, Begini Proyeksi Rupiah, Jumat (21/2)
ILUSTRASI. Rupiah menunjukkan pergerakan yang berbeda pada akhir perdagangan Kamis (20/2). Di pasar spot rupiah mengalami pelemahan tipis, sedangkan mengacu Jisdor BI justru menguat tipis. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah menunjukkan pergerakan yang berbeda pada akhir perdagangan Kamis (20/2). Di pasar spot rupiah mengalami pelemahan tipis, sedangkan mengacu Jisdor BI justru menguat tipis. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (20/2), rupiah di pasar spot melemah tipis 0,08% secara harian yang ditutup ke level Rp 16.338 per dolar AS. Sebaliknya, rupiah di pasar Jisdor BI justru menguat 0,08% secara harian ke level Rp 16.344 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati, nilai tukar rupiah cenderung melemah pada awal sesi hari ini akibat pernyataan Donald Trump terkait rencana tarif impor 25% untuk produk otomotif, semi konduktor, serta farmasi.

Baca Juga: Berbeda Arah, Rupiah Jisdor Menguat 0,08% ke Rp 16.344 Per Dolar AS pada Kamis (20/2)

Pernyataan Trump tersebut mendorong sentimen risk-off di pasar keuangan di sesi pertama. Namun, pelemahan rupiah tertahan setelah Trump menyatakan bahwa pihaknya membuka ruang untuk perjanjian dagang yang baru dengan China.

‘’Pernyataan Trump kemudian memicu ekspektasi meredanya perang dagang antara AS dan China, yang pada gilirannya mendorong penguatan sebagian mata uang Asia,’’ jelas Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan bahwa rencana tarif Trump 25% pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi telah menciptakan ketidakpastian dalam perdagangan global. Sebab, kebijakan ini berpotensi mendukung inflasi AS dan membebani pertumbuhan ekonomi.

Inflasi kembali menjadi kekhawatiran usai risalah FOMC the Fed menunjukkan bahwa fokus para pembuat kebijakan pada perlunya lebih banyak bukti disinflasi yang berkelanjutan. Risalah tersebut menggemakan pernyataan Ketua Fed, Jerome Powell, sebelumnya bahwa Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.

Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga, Bagaimana Arah Rupiah?

‘’Pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga semakin memperkuat dolar AS di pasar global,’’ ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Sutopo mengatakan, rupiah masih akan dipengaruhi perubahan kondisi ekonomi global, seperti keputusan suku bunga oleh negara-negara ekonomi utama seperti Federal Reserve AS. Bila sikap hawkish bank sentral AS berlanjut, maka dolar masih akan terus kuat.

Josua menuturkan, rupiah berpotensi melemah pada perdagangan besok (21/2), sejalan dengan rilis data PMI Manufaktur AS malam nanti. Konsensus memperkirakan kenaikan data dari PMI, baik manufaktur maupun jasa.

Josua dan Sutopo sama-sama memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.300 per dolar AS – Rp 16.400 per dolar AS.

Selanjutnya: Pelita Air akan Buka Tiga Rute Baru pada 2025, Termasuk ke Luar Negeri

Menarik Dibaca: Promo Guardian 20 Februari-5 Maret 2025, Cairan Softlens Tambah Rp 1.000 Dapat 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×