kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih berbinar, harga emas nangkring di level US$ 1.740 per ons troi


Senin, 01 Juni 2020 / 14:48 WIB
Masih berbinar, harga emas nangkring di level US$ 1.740 per ons troi
ILUSTRASI. Emas batangan. Masih berbinar, harga emas nangkring di level US$ 1.740 per ons troi. REUTERS/Toru Hanai/File Photo


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat selepas tengah hari ini. Kerusuhan yang meluas di Amerika Serikat menjadi pendorong kenaikan harga emas hari ini. Melansir Bloomberg pada Senin (1/6) pukul 14.40 WIB, harga emas spot berada pada level US$ 1.740.78 per ons troi alias naik 0,61%.

Sementara harga emas Comex untuk pengiriman Agustus 2020 menguat 0,09% ke level US$ 1.753,30 per ons troi.

Baca Juga: Selepas tengah hari, harga emas naik 0,73% ke US$ 1.742 per ons troi

Kota-kota besar di AS berantakan dengan pecahan kaca dan mobil-mobil yang terbakar gagal menghentikan konfrontasi antara aktivis dan penegak hukum. Kerusuhan ini dipicu kematian George Floyd, warga kulit hitam Amerika yang diduga meninggal akibat tindakan kekerasan berlebihan oleh polisi.

Para pengunjuk rasa membanjiri jalanan setelah berminggu-minggu terkunci selama pandemi virus corona yang membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan dan menghantam komunitas-komunitas minoritas.

Selain itu, analis menyebut dampak ekonomi karena pandemi virus corona juga menjadi salah satu perhatian investor yang ikut mengerek harga safe heaven seperti emas.

Baca Juga: Harga emas naik karena terdorong protes kematian George Floyd

"Jika konsumen Amerika enggan untuk keluar dari penguncian karena Covid19, takut dengan mobil polisi yang terbakar dan video penjarahan massal tersebar di media sosial, mereka tidak akan merasa aman," kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global di AxiCorp dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×