Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 45 calon emiten mengantre untuk initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Adapun mayoritas perusahaan yang mengantre memiliki aset skala menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 23 Juni 2023 terdapat 45 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
Terdiri dari 6 perusahaan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar, 26 perusahaan aset skala menengah antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar, dan 13 perusahaan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.
Baca Juga: Ini Jadwal Pembayaran Dividen Perdana RMK Energy (RMKE) Senilai Rp 30,6 Miliar
“Sampai dengan 23 Juni 2023 telah tercatat 44 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 33,9 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (23/6).
Adapun 45 perusahaan tersebut berdasarkan sektornya didominasi oleh konsumer siklikal sebanyak 10 perusahaan, konsumer non siklikal sebanyak 6 perusahaan, sektor energi, industrial, properti dan real estate, teknologi dan transportasi logistik masing-masing sebanyak 4 perusahaan.
Selanjutnya, sektor infrastruktur, kesehatan masing-masing sebanyak 2 perusahaan, dan sektor finansial sebanyak 1 perusahaan.
Sementara, per tanggal 23 Juni 2023 telah terdapat 18 emiten telah melakukan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan total nilai Rp 31,6 triliun. BEI mencatat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue.
Baca Juga: IPO Graha Mitra Asia (RELF) Catatkan Oversubscribed 6,28 Kali
Terdiri dari sektor bahan baku, transportasi dan logistik masing-masing satu perusahaan, sektor konsumer non siklikal sebanyak empat perusahaan, sektor energi sebanyak lima perusahaan, sektor finansial enam perusahaan dan sektor konsumer siklikal sebanyak tujuh perusahaan.
Sedangkan, untuk penerbitan obligasi, sampai dengan 23 Juni 2023 terdapat 32 emisi dari 27 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.
Terdiri dari sektor finansial sebanyak 19 perusahaan, sektor industri sebanyak enam perusahaan, sektor energi tiga perusahaan, sektor infrastruktur sebanyak dua perusahaan dan sektor transportasi dan logistik, teknologi masing-masing satu perusahaan.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Medco Energi (MEDC) di Tengah Penurunan Harga Minyak Dunia
“Hingga saat ini, telah diterbitkan 40 emisi dari 31 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 44,9 triliun,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News