kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Marzuki Alie: Saya kenal GTIS karena mau dakwah


Rabu, 27 Februari 2013 / 18:04 WIB
Marzuki Alie: Saya kenal GTIS karena mau dakwah
ILUSTRASI. 5 Makanan Sehat yang Mengenyangkan untuk Ibu Menyusui


Reporter: Teddy Gumilar | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kabar kaburnya Taufiq Michael Ong pemilik perusahaan investasi emas, Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) kini masih sarat tanda tanya. Nasabah kebingungan dan cemas mengenai nasib investasi mereka yang ditanam di GTIS.

Bahkan, salah satu nasabah GTIS yang menghubungi KONTAN cemas dana mereka dibawa kabur ke luar negeri oleh petinggi GTIS itu. Namun, terlepas dari kecemasan nasabah itu, KONTAN menemukan adanya hubungan GTIS dengan kader Demokrat, Marzukie Alie.  

Perlu diketahui, hal ini pernah dikupas Tabloid KONTAN, saat itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menyebut Marzuki Alie menjabat sebagai penasihat di GTIS (Tabloid KONTAN, edisi 18−24 Juni 2012).

Namun, petinggi Demokrat yang juga anggota DPR itu membantah memiliki hubungan bisnis dengan GTIS. "Dalam bisnis mana ada jabatan penasihat? Sekadar kenal (GTIS) karena niatnya baik mau dakwah," ujar Marzuki dalam pesan singkat SMS -nya kepada KONTAN (27/2).

Hal itu juga didukung kemunculan foto Ketua DPR RI itu dengan petinggi GTIS, bahkan foto Marzuki juga pernah terpampang jelas di situs resmi GTIS. Disitu jelas disebutkan, Marzuki menjabat sebagai penasihat GTIS.

Namun, teramat disayangkan, sejak Senin (25/2) lalu, situs resmi GTIS yang beralamat di http://www.goldentradersinternational.com/ itu sudah tidak bisa diakses lagi.

Sekadar mengingatkan, laporan KONTAN sebelumnya menyebutkan, Marzuki mengenal pemilik GTIS sebagai orang berkebangsaan Malaysia. Namun, saat itu Marzuki bilang tidak memiliki kaitan bisnis secara formal dengan GTIS.

"Saya jelaskan saja bahwa saya tidak hobi ngumpulin harta kecuali yang bermanfaat untuk banyak orang. Jadi, tidak ada 1 gram pun saya pernah beli emas," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tahun 2012 lalu.

Namun, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'arud Amin yang juga menjadi Pengawas dan Penasihat GTIS membenarkan ucapan Marzuki Alie yang tidak ikut membeli emas.

Akan tetapi, dia bilang, Marzuki Alie memiliki posisi sebagai penasihat GTIS. Selain Marzuki ada juga mantan anggota DPR Aziddin. Aziddin adalah bekas anggota DPR dari Fraksi Demokrat yang dicopot dari DPR sekitar 2006 lalu karena dituding sebagai calo perumahan haji.

Asal tahu saja tawaran investasi GTIS masuk dalam pantauan Satuan Tugas Waspada Investasi. Ketua Satgas Waspada Investasi Sarjito sebelumnya mengaku sudah mengawasi sepak terjang GTIS sejak tahun 2011. Saat itu, Ketua Satgas Waspada INvestasi hanya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap tawaran investasi berimbal hasil tinggi.

Sebelumnya, KONTAN berusaha meminta penjelasan kepada General Manager GTIS, Desmon. Namun Desmon enggan memberikan penjelasan, dirinya hanya menjanjikan wawancara dengan Direktur Utama GTIS Taufiq Michael Ong. Namun sayangnya, permintaan wawancara itu juga tak terpenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×