kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bos GTIS kabur ke luar negeri?


Rabu, 27 Februari 2013 / 17:22 WIB
Bos GTIS kabur ke luar negeri?
ILUSTRASI. Harga saham BUMI & ADRO beda nasib di sesi pertama bursa Kamis (14/10)/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/10/2020.


Reporter: Asnil Bambani Amri, Teddy Gumilar | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemilik Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) Taufiq Michael Ong, dikabarkan menghilang dari Indonesia. Pria kewarganegaraan Malaysia itu disebutkan telah meninggalkan Indonesia plus meninggalkan para nasabah investasi emasnya di GTIS.

Informasi tentang kepergian Michael Ong ke luar negeri ini beredar luas di situs sosial, salah satunya Kaskus. Tak hanya itu, ada nasabah GTIS yang berkomunikasi dengan KONTAN mengaku tak tahu lagi dimana wujud Michael Ong berada.

“Bahkan saya dapat informasi, rekening dia di BCA sudah kosong semua,” kata salah satu nasabah yang enggan menyebut nama kepada KONTAN hari ini, (27/2).

Untuk mendapatkan konfirmasi ke yang bersangkutan. KONTAN berusaha mencari informasi keberadaan Michael Ong, namun sayangnya situs perusahaan GTIS yang biasanya bisa di temui di http://www.goldentradersinternational.com/, kini sama sekali tak bisa diakses.

Sementara itu, Jafrianto Wiza, Marketing Executive Senior (SAP) PT Golden Traders Indonesia yang dihubungi KONTAN tak mau berkomentar. Bahkan, sebelum KONTAN mengajukan pertanyaan tentang keberadaan Michael Ong, sambungan telepon langsung diputus. “No comment, maaf ya, ” kata Jafrianto yang langsung menutup saluran telepon.

Kepergian Michael Ong tentu mengundang tanda tanya besar dan meresahkan, terutama bagi nasabah yang telah menanamkan uangnya di GTIS. Wajar mereka bertanya keberadaan bos GTIS itu, sebab bonus rutin yang biasanya mengalir dari rekening GTIS, sejak Senin (25/2) sudah tak menetes lagi.

Sampai saat ini, belum ada informasi berapa dana masyarakat yang sudah dikumpulkan GTIS. Namun boleh jadi, angkanya akan jauh lebih besar ketimbang dana nasabah yang tersimpan di Raihan Jewellery yang kini juga tak jelas rimbanya.

Perlu diketahui, GTIS merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang menawarkan skema investasi berbalut emas batangan sejak tahun 2009. Jaringan kantor cabangnya pun menyebar merata mulai dari beberapa tempat di Jakarta, Medan, Surabaya, hingga di Bangka-Belitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×