Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tingkat suku bunga acuan alias BI rate juga aturan loan to value (LTV) sepertinya menjadi momok bagi emiten pengembang properti.
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) merupakan salah satu emiten yang terkena dampak negatif dua kebijakan itu, setidaknya hingga menjelang akhir tahun lalu.
Betapa tidak, semula emiten ini membidik marketing sales Rp 5,4 triliun di 2013. Namun sayang, berdasarkan informasi yang diperoleh KONTAN, (10/2), sampai tutup tahun, ASRI baru membukukan marketing sales Rp 4,8 triliun, atau 89% dari target.
Pemicu utamanya adalah, peluncuran The Tower di kawasan Jakarta's Central Business District (CBD) ditunda sampai kuartal I tahun ini. Penundaan peluncuran proyek dikabarkan karena pemberlakuan kebijakan LTV, kenaikan BI rate, serta belum kondisi ekonomi Indonesia.
Sementara itu, untuk tahun 2014 ini, perseroan menargetkan marketing sales sebesar Rp 5 triliun, atau turun 10,7% dari target tahun 2013 sebesar Rp 5,4 triliun. Namun, target marketing sales itu naik 4,1% dari realisasi marketing sales 2013.
Setidaknya, target marketing sales bisa dicapai dengan menjual land bank milik perseroan dengan luas 40 hektare dengan nilai Rp 2 triliun di Pasar Kemis. Selain itum, perseroan bisa meraup Rp 1 triliun dari penjualan The Tower dengan status hak milik (strata title).
ASRI juga bisa memenuhi sisa target marketing sales Rp 2 triliun dari proyek Paddington Apartement di Serpong.
Saat dimintai konfirmasi oleh KONTAN, Lilia Sukotjo, Direktur ASRI membenarkan perihal terkait kinerja ASRI. "Iya, pak. Memang ada target yang tidak tercapai," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News