Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
Terlebih lagi, pasar eksternal juga masih memberikan sentimen negatif. Beberapa indeks besar negara-negara lain yang mayoritas terkoreksi memberi dampak secara psikologis pada bursa saham dalam negeri.
Oleh karena itu, untuk jangka pendek, Okie melihat saham-saham big caps tersebut masih akan terkoreksi. "Terlebih lagi, hari ini beberapa data seperti Inflasi dan Tourist Arrival berada di bawah ekspektasi. Investor juga masih menunggu data pertumbuhan ekonomi yang dirilis pada hari Rabu nanti," ucap dia.
Okie memprediksi IHSG akan terkoreksi lagi dengan support terdekat di level 5.767.
Baca Juga: IHSG rontok 5,71% ytd, ini 10 saham yang jadi pemberat IHSG
Meskipun begitu, untuk jangka panjang, ia menilai saham-saham tersebut masih memiliki prospek yang menarik, terutama saham-saham emiten bank. Hal ini didukung oleh adanya penurunan suku bunga acuan dan giro wajib minimum (GWM) yang akan menopang pertumbuhan dan kualitas kredit sehingga berdampak positif pada net interest margin (NIM) bank.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino juga melihat, prospek saham-saham tersebut masih tergolong menarik untuk jangka panjang. Alasannya, secara historikal, saham-saham tersebut memiliki rekam jejak dan fundamental yang masih baik.
Untuk jangka pendek, Mino menyarankan investor untuk menghindari saham-saham yang berhubungan dengan komoditas, seperti ASII yang memiliki anak usaha yang bergerak di bisnis minyak sawit mentah, yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). "Karena merebaknya virus Corona akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi. ASII punya anak AALI. Setidaknya pasti akan ada pengaruh," kata dia.
Baca Juga: Simak proyeksi IHSG jelang rilis data GDP, Selasa (4/2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News