kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Market cap tergerus, begini prospek saham-saham big cap menurut analis


Senin, 03 Februari 2020 / 22:23 WIB
Market cap tergerus, begini prospek saham-saham big cap menurut analis
ILUSTRASI. Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020).? IHSG anjlok pada bulan Januari 2020. Selama bulan Januari 2020, IHSG merosot 5,71% ke level 5.940,05.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

Terlebih lagi, pasar eksternal juga masih memberikan sentimen negatif.  Beberapa indeks besar negara-negara lain yang mayoritas terkoreksi memberi dampak secara psikologis pada bursa saham dalam negeri.  

Oleh karena itu, untuk jangka pendek, Okie melihat saham-saham big caps tersebut masih akan terkoreksi. "Terlebih lagi, hari ini beberapa data seperti Inflasi dan Tourist Arrival berada di bawah ekspektasi. Investor juga masih menunggu data pertumbuhan ekonomi yang dirilis pada hari Rabu nanti," ucap dia.

Okie memprediksi IHSG akan terkoreksi lagi dengan support terdekat di level 5.767.

Baca Juga: IHSG rontok 5,71% ytd, ini 10 saham yang jadi pemberat IHSG

Meskipun begitu, untuk jangka panjang, ia menilai saham-saham tersebut masih memiliki prospek yang menarik, terutama saham-saham emiten bank. Hal ini didukung oleh adanya penurunan suku bunga acuan dan giro wajib minimum (GWM) yang akan menopang pertumbuhan dan kualitas kredit sehingga berdampak positif pada net interest margin (NIM) bank.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino juga melihat, prospek saham-saham tersebut masih tergolong menarik untuk jangka panjang. Alasannya, secara historikal, saham-saham tersebut memiliki rekam jejak dan fundamental yang masih baik.

Untuk jangka pendek, Mino menyarankan investor untuk menghindari saham-saham yang berhubungan dengan komoditas, seperti ASII yang memiliki anak usaha yang bergerak di bisnis minyak sawit mentah, yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). "Karena merebaknya virus Corona akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi. ASII punya anak AALI. Setidaknya pasti akan ada pengaruh," kata dia.

Baca Juga: Simak proyeksi IHSG jelang rilis data GDP, Selasa (4/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×