Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada bulan Januari 2020. Selama bulan Januari 2020, IHSG merosot 5,71% ke level 5.940,05.
IHSH kemudian, berlanjut turun 0,94% ke 5.884,17 pada perdagangan Senin (3/2).
Anjloknya IHSG ini turut menggerus kapitalisasi pasar (market cap) para emiten. Bahkan, berdasarkan data yang diolah Kontan.co.id dari Bloomberg, market cap sejumlah saham berkapitalisasi besar tergerus lebih dari 10%.
Baca Juga: IHSG tumbang, ini saham big caps dengan penurunan kapitaslisasi pasar terdalam
Angka ini didapat dari membandingkan market cap pada penutupan perdagangan 31 Januari 2020 dengan pada saat IHSG mencapai level tertinggi bulan Januari 2020 yakni 6.325,40 pada 14 Januari 2020.
Secara berurutan, di periode tersebut 10 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar mencatatkan penurunan market cap sebagai berikut: PT Astra International Tbk (ASII) turun 11,50%, dari Rp 290,47 triliun menjadi Rp 257,07 triliun. Disusul oleh PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) turun 10,39% menjadi Rp 240,78 triliun.
Adapun market cap PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 8,28%, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 7,14%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 6,20%.
Kemudian market cap PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tergerus 5,68%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 3,80%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 2,58%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,41%, dan PT Indofood CBP Seukses Makmur Tbk (ICBP) turun 1,94%.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Adriastama mengatakan, penurunan market cap saham-saham big caps ini dipicu sentimen dari internal maupun eksternal. Dari internal, data fundamental seperti Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia masih menunjukkan perlambatan.
"Hal ini memicu kekhawatiran investor atas perlambatan sektor riil, apalagi saat ini kinerja ekspor juga masih tertekan," kata Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/2).
Baca Juga: IHSG longsor 5,71% ytd, berikut peta penguasa kapitalisasi pasar bursa terbaru