kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Market cap membesar, prospek saham perbankan masih menarik


Rabu, 28 November 2018 / 21:29 WIB
Market cap membesar, prospek saham perbankan masih menarik
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama dua pekan terakhir, kapitalisasi pasar emiten perbankan menunjukkan peningkatan. Ini tercermin dari tumbuhnya kapitalisasi pasar bank-bank yang masuk BUKU IV atau bank besar.

Sebut saja kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang meningkat  Rp 588 triliun pada  13 November 2018, menjadi Rp 622 triliun pada 27 November 2018. Begitu pula market cap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meningkat dari Rp 409 triliun menjadi Rp 440 triliun di periode sama.

Sedangkan pada periode yang sama, kapitalisasi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik dari Rp 330 triliun menjadi Rp 344 triliun. Sementara market cap PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membesar dari Rp 146 triliun menjadi Rp 160 triliun.

"Memang kalau diperhatikan indeks harga saham bergerak naik. Ini merespon view pasar terhadap hasil pemilu di Amerika Serikat (AS)," kata Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee kepada Kontan.co.id, Rabu (28/11).

Pada saat Partai Demokrat di AS dinyatakan menang pemilu, maka proyeksi pasar berubah. Seperti rencana Presiden AS Donald Trump untuk belanja infrastruktur tidak bisa terlalu agresif, begitu juga rencana pemotongan pajak, ekonomi tidak mampu overheating menyusul kenaikan suku bunga acuan (The Fed).

"Ketika investor balik ke emerging market, yang dilirik pertama adalah sektor keuangan, sehingga hal ini membuat saham perbankan meningkat beberapa waktu ini," ujarnya.

Ke depan, prospek emiten perbankan masih akan positif. Apalagi Investa Saran Mandiri memproyeksikan IHSG masih berpeluang tumbuh ke level 6.100 hingga 6.200 di akhir tahun. Sehingga pasar di November dan Desember cenderung bergerak konsolidasi ke arah penguatan.

Untuk prospek 2019 juga diperkirakan masih positif, dengan harapan IHSG bisa menuju level 7.000. Selain itu, tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berkurang.

"Sehingga kami perkirakan, indeks saham perbankan masih akan menguat di tahun depan," jelas Hans.

Adapun saham perbankan yang paling direkomendasikan Hans yakni BBNI, BMRI dan BBRI, karena valuasinya yang masih terbilang murah. Sedangkan untuk BBCA, valuasinya masih dianggap mahal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×