kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Market Cap Barito Renewables (BREN) Melonjak Kala Laba Merosot pada Kuartal I-2024


Kamis, 02 Mei 2024 / 05:20 WIB
Market Cap Barito Renewables (BREN) Melonjak Kala Laba Merosot pada Kuartal I-2024
ILUSTRASI. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di BEI.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga akhir bulan April 2024, BREN memiliki market cap senilai Rp 1.234 triliun.

Lonjakan market cap BREN belum sejalan dengan kinerja keuangan dalam periode tiga bulan pertama tahun ini. Top line dan bottom line anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini kompak merosot pada kuartal I-2024.

BREN membukukan pendapatan senilai US$ 145,41 juta, turun tipis 1,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY) yang kala itu sebesar US$ 147,08 juta. Pendapatan BREN mayoritas bersumber dari kontrak dengan pelanggan, khususnya dari segmen penjualan listrik sebesar US$ 66,47 juta.

Baca Juga: Barito Renewables Energy (BREN) Jadi Emiten Dengan Market Cap Terjumbo di BEI

Penjualan listrik berkontribusi 45,71% dari total pendapatan BREN pada kuartal I-2024. Pendapatan dari penjualan listrik BREN menyusut 0,55% (YoY). Selain dari segmen ini, pendapatan BREN per Maret 2024 bersumber dari penjualan uap sebesar US$ 30,36 juta, dan biaya manajemen US$ 18.000. 

Selain dari kontrak dengan pelanggan, pendapatan BREN berasal dari sewa operasi sebesar US$ 38,64 juta serta dari sewa pembiayaan senilai US$ 9,90 juta. Adapun, penjualan listrik dan uap, pendapatan sewa operasi dan pendapatan sewa pembiayaan dihasilkan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dari pos biaya berdasarkan fungsi, BREN menanggung beban usaha sejumlah US$ 40,84 juta pada kuartal I-2024. Beban usaha BREN naik tipis 0,22% dibandingkan US$ 40,75 juta pada kuartal I-2023.

Laba tahun berjalan dari emiten energi terbarukan milik taipan Prajogo Pangestu ini pun menyusut 6,35% (YoY) dari US$ 39,66 juta menjadi US$ 37,14 juta pada kuartal I-2024. Dari jumlah tersebut, BREN meraih laba bersih senilai US$ 28,83 juta hingga 31 Maret 2024.

Baca Juga: Market Cap BREN Tembus Rp 1.234 Triliun, Geser Posisi BBCA

Keuntungan BREN turun tipis 1,40% dibandingkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I-2023 sebesar US$ 29,24 juta. Jika dikonversi dengan asumsi kurs saat ini Rp 16.260 per dolar Amerika Serikat, laba bersih BREN kuartal I-2024 setara Rp 468,88 miliar.

Meski kinerja keuangan turun tipis, tapi harga saham BREN masih menanjak. Pada perdagangan Selasa (30/4), harga BREN menguat 2,22% ke level Rp 9.225 per saham. Mengakumulasi penguatan 23,41% jika diukur secara year to date.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×