Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Di sisi lain, Chandra mengiyakan kenaikan harga batubara disebabkan adanya kenaikan permintaan seiring pulihnya perekonomian dunia. Pada dasarnya, batubara banyak digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik dan dalam peleburan besi. Sekitar 2 per 3 batubara dunia digunakan sebagai pembangkit listrik.
Dengan bergeraknya ekonomi di Asia seperti China, India, dan Asia Tenggara, tentunya hal ini mendorong kenaikan permintaan listrik/energi. “Ditambah pula ada permasalahan geopolitik antara China dan Australia, sehingga menghambat perdagangan batubara global dan mengakibatkan kenaikan harga,” sambung dia.
Akan tetapi, batubara juga menghadapi sejumlah sentimen, seperti permasalahan polusi dan komitmen Negara-negara maju untuk mengurangi penggunaan batubara dalam pembangkit listrik serta beralih ke energi hijau.
Jika Negara-negara maju konsekuen dengan green goal ini, maka dalam jangka panjang harga batubara seharusnya sulit untuk bertahan di tingkat saat ini.
Selanjutnya: Pabrik baterai listrik mulai dibangun, saham INCO akan ikut ketiban berkah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News