kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Maret deflasi, perdagangan SUN positif


Selasa, 04 April 2017 / 09:00 WIB
Maret deflasi, perdagangan SUN positif


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Senin (3/4) kemarin tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,08% ke level 115,05 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa pergerakan harga SUN pada perdagangan kemarin terus mengalami kenaikan sehingga mendorong terjadinya penurunan imbal hasil SUN.

Selain itu juga didukung oleh faktor inflasi yang terkendali serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah kembali menguatnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.

Badan Pusat Statistik menyampaikan bahwa pada Maret terjadi deflasi sebesar 0,02% dengan inflasi tahunan (YoY) sebesar 3,61% dan inflasi tahun berjalan (YTD) sebesar 1,19%.

Data inflasi tersebut di bawah estimasi analis yang memperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,20% dengan inflasi tahunan sebesar 3,61%.

Menurut Made, dengan inflasi tersebut masih memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75% di tengah ancaman kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika.

"Hal tersebut direspon positif oleh pelaku pasar yang tercermin pada penurunan imbal hasilnya di pasar sekunder," katanya.

Selain data inflasi, stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika juga menjadi katalis positif bagi pergerakan harga SUN di pasar sekunder di tengah kembali menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia.

Kombinasi dari kedua faktor tersebut telah mendorong imbal hasil SUN seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 20 tahun ditutup di level 7% dan 7,64% mengalami penurunan masing - masing sebesar 2 bps dan 1 bps dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.

Sementara itu imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 5 tahun ditutup turun sebesar 5 bps di level 6,75% dan untuk tenor 15 tahun imbal hasilnya tidak banyak mengalami perubahan di level 7,39%.

Penurunan imbal hasil juga terjadi pada SUN dengan denominasi mata uang dollar Amerika Penurunan imbal hasil juga terjadi pada hampir keseluruhan seri dengan penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor pendek.

Misalnya, imbal hasil dari INDO-20 ditutup dengan penurunan sebesar 3 bps di level 2,50% setelah mengalami kenaikan harga hingga sebesar 10 bps.

Sedangkan imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-47 masing - masing mengalami penurunan kurang dari 1 bps di level 3,87% dan 4,76% di tengah terbatasnya pergerakan harganya di pasar sekunder.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×