Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa secara teknikal, harga SUN masih berada pada tren kenaikan harga, sehingga masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikannya dalam jangka pendek.
"Hanya saja kenaikan tersebut akan dibatasi oleh faktor harga SUN yang secara teknikal juga telah berada pada area jenuh beli (overbought) yang terlihat sejak pertengahan Maret lalu," papar Made.
Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut maka Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN.
Dengan masih berpeluangnya terjadi kenaikan harga SUN dalam jangka pendek, beberapa seri yang relatif lebih murah dibandingkan dengan seri lainnya di antaranya adalah Obligasi Negara seri FR0069, FR0036, FR0031, FR0034, ORI013 dan FR0053 untuk tenor pendek. Sementara seri FR0043, FR0063, FR0064, FR0071, FR0058, FR0065 dan FR0068 untuk tenor panjang.
Pemerintah akan melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (4/4). Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Adapun target penerbitan yang dipatok pemerintah senilai Rp 6 triliun.
Asal tahu saja, pemerintah Republik Indonesia kembali menerbitkan Sukuk Global di pasar internasional sebesar US$ 3 miliar yang terdiri dari US$ 1 miliar untuk tenor 5 tahun dan US$ 2 miliar untuk tenor 10 tahun.
Sukuk Global ini diterbitkan oleh Pemerintah melalui Perusahaan penerbit SBSN Indonesia lll, sebuah badan hukum yang dibentuk oleh Pemerintah Republik Indonesia khusus untuk melakukan penerbitan SBSN.
Penerbitan Sukuk Global akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai (dual listing). Setelmen akan dilaksanakan pada 29 Maret mendatang. Sukuk Global ini diterbitkan pada harga par dengan imbalan sebesar 3,40% untuk tenor 5 tahun dan 4,15% untuk tenor 10 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News