kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marak reksadana anyar di awal tahun


Jumat, 25 Januari 2013 / 07:27 WIB
Marak reksadana anyar di awal tahun
ILUSTRASI. Film La La Land, film romantis dalam konsep musikal yang dibintangi Ryan Gosling dan Emma Stone


Reporter: Wahyu Satriani, Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Produk reksadana makin bertambah di tahun ini. Para manajer investasi (MI) siap meluncurkan sejumlah produk reksadana baru. PT Sucorinvest Asset Management, misalnya, berencana meluncurkan tiga produk, yakni reksadana terproteksi, reksadana campuran syariah dan reksadana penyertaan terbatas (RDPT).

Direktur PT Sucorinvest Asset Management, Christian Hermawan mengatakan, penerbitan reksadana terproteksi anyar itu bertujuan untuk menggantikan reksadana terproteksi yang jatuh tempo pada tahun ini.

Rencananya, produk ini akan terbit pada awal Febuari 2013. “Kami menargetkan dana kelolaan pada produk ini antara Rp 150 miliar-Rp 200 miliar,” jelas Christian kepada KONTAN, Kamis (24/1).

Produk kedua yaitu reksadana campuran syariah. Sekarang, produk ini masih diproses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Targetnya, produk ini bisa diluncurkan pada dua hingga tiga bulan mendatang dengan return sekitar 10%-15% year to date. Target dana kelolaan produk baru ini sebesar Rp 100 miliar di 2013.

Sementara untuk RDPT, Christian belum bersedia membeberkan secara rinci. Ia hanya bilang, RDPT ini berbasis pada sektor riil. Produk ini sedianya diluncurkan pada tahun lalu, namun tertunda hingga tahun ini.

Kehadiran produk baru dan top-up dari investor lama diharapkan bisa menumbuhkan dana kelolaan antara Rp 500-700 miliar di tahun ini. Pada 2012, dana kelolaan Sucorinvest mencapai Rp 2,6 triliun.

PT Danareksa Investment Management (DIM) pun telah menyiapkan empat produk reksadana terproteksi anyar di tahun ini. Produk-produk itu akan menggantikan produk reksadana terproteksi yang jatuh tempo tahun ini sekitar Rp 500 miliar.

Rencananya, dua produk reksadana terproteksi akan meluncur pada kuartal I. Dua produk lainnya akan keluar pada kuartal II/2013.

Meski begitu, untuk menggenjot dana kelolaan tahun ini, DIM akan fokus untuk mengembangkan produk reksadana terbuka yang telah ada. Sebab, menurut Prohatmo Hari, Direktur DIM, produk reksadana terbuka struktur bisnisnya lebih menguntungkan karena management fee yang lebih besar dibandingkan reksadana lain. Ia mengharapkan, kontribusi dari reksadana terbuka mencapia 40%-50% di tahun ini. 

Dari realisasi dana kelolaan 2012 senilai Rp 13,8 triliun, sekitar 30% kontribusi dari reksadana terbuka. Sekitar 30% dari reksadana terproteksi, reksadana penyertaan terbatas (RDPT) sebesar 30%, dan 10% dari kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA). Tahun ini, DIM menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sekitar 15,9% menjadi  Rp 16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×