kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manulife Asset Manajemen: Corona bisa berdampak ke ekonomi global hingga dua kuartal


Kamis, 13 Februari 2020 / 14:09 WIB
Manulife Asset Manajemen: Corona bisa berdampak ke ekonomi global hingga dua kuartal
ILUSTRASI. Pengunjung berkonsultasi di gerai manajer investasi penerbit reksadana Manulife Asset Management Indonesia (MAMI).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajeme Indonesia (MAMI) menilai wabah virus corona saat ini dalam jangka pendek mampu memberikan dampak bagi guncangan ekonomi global. Prediksinya, data ekonomi akan terdistorsi paling tidak selama satu hingga dua kuartal ke depan. 

Secara ekonomi jika dibandingkan dengan negara maju, Asia dinilai lebih rentan terhadap dampak negatif dari penyebaran virus corona. Akan tetapi tingkat kerentanan negara di Asia tidaklah sama.

Namun, Senior Portofolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Caroline Rusli mengungkapkan dampak virus corona akan sangat tergantung dari seberapa besar eksposur perekonomian terhadap China, baik dari sisi pariwisata, rantai pasokan industri, ketergantungan foreign direct investment (FDI) dan aktivitas ekspor impor. Itulah mengapa besaran koreksi di pasar saham dan nilai tukar setiap negara di Asia juga berbeda. 

Baca Juga: MAMI prediksi pasar keuangan Indonesia atraktif di 2020

Menariknya, koreksi yang terjadi sejak merebaknya wabah virus corona membuat valuasi pasar saham Asia menjadi lebih atraktif. Sebelumnya di awal tahun price earning ratio (PER) F12M pasar saham Asia Pasifik sempat naik di atas +2 standar deviasi, sekarang sudah turun dibawah +1 standar deviasi dalam lima tahun terakhir. 

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, pasar finansial cenderung mencapai titik terendah ketika intensitas penyebaran virus menunjukkan penurunan. Sejauh ini MAMI menilai narasi positif perbaikan earnings Asia di 2020 masih tetap terjaga didorong oleh ekspektasi perbaikan aktivitas ekonomi Secara historis laba emiten Asia berkorelasi positif dengan tren perdagangan global. 

Sementara itu, upaya pemerintah China dinilai cukup komprehensif dalam mencegah dan meminimalisir penyebaran virus. 

Di samping itu, baik pemerintah dan Bank Rakyat Sentral China (PBoC) cukup tanggap menjaga stabilisasi ekonomi lewat stimulus fiskal dan pemangkasan suku bunga acuannya, demi menjaga likuiditas di pasar.

Untuk itu, diharapkan kebijakan tersebut dapat mengurangi dampak negatif wabah virus corona terhadap ekonomi Negeri Tirai Bambu. "Kami perkirakan akselerasi pertumbuhan ekonomi global akan meningkat di pertengahan tahun ini," kata Caroline dalam keterangan resminya Kamis (13/2).

Baca Juga: Memasuki awal 2020, Manulife Aset Manajemen sarankan investor evaluasi portofolio

Menurutnya, perbaikan ekonomi nantinya bakal didukung oleh perbaikan sentimen dan perdagangan global, disertai dengan tren suku bunga rendah oleh bank sentral global. Selain itu, ada juga gradual inventory restocking dan akselerasi adopsi teknologi 5G yang diharapkan mampu menjadi bantalan bagi disrupsi ekonomi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×