Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemilihan umum (pemilu) 2024 yang berlangsung damai berdampak signifikan bagi pergerakan pasar keuangan. Pemilu yang berjalan damai menjadi sentimen positif untuk pasar.
Seperti diketahui, hasil hitung cepat (quick count) awal menunjukkan bahwa paslon capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rkabuming Raka unggul pada Pilpres 2024.
Prabowo-Gibran memperoleh rentang jajak pendapat yang konsisten sebesar 58-59% di sebagian besar survei hitung cepat seperti Litbang Kompas, Charta Politika Indonesia dan lain-lain.
Selain itu, berdasarkan hitung cepat, Prabowo - Gibran telah meraih lebih dari 20% suara di setidaknya 20 provinsi, yang merupakan syarat lain untuk pemilu satu putaran.
Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengamati, pasar bereaksi positif terhadap hasil hitung cepat karena pemilu yang rumit telah berjalan lancar, aman dan dengan partisipasi masyarakat yang tinggi.
Pemilu yang berpotensi hanya terjadi satu putaran turut disambut baik karena hal ini menghilangkan hambatan- hambatan kebijakan.
“Pasca euforia awal, kami memperkirakan pasar akan bergerak pada kisaran yang sempit sambil menunggu sampai pengumuman kabinet dibuat atau reformasi kebijakan diterapkan,” ungkap Katarina dalam siaran pers, Rabu (21/2).
Baca Juga: Menakar Target Baru IHSG di Tengah Potensi Pemilu Satu Putaran
Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih mempunyai waktu hingga 20 Maret untuk menghitung suara dan mengumumkan pemenang resmi pemilu. Presiden baru dan kabinetnya akan menjabat mulai bulan Oktober 2024.
Terlepas dari siapa yang terpilih, Katarina menjelaskan, kinerja sektoral pasca pemilu nampaknya mengambil petunjuk dari arah kebijakan presiden yang menang.
Terdapat dua sektor yang secara konsisten menunjukkan kinerja yang kuat pasca pemilu adalah properti dan barang baku (basic materials) yang mungkin mencerminkan peningkatan kepercayaan investor dalam negeri.
“Seperti yang terjadi di masa lalu, tampaknya pertumbuhan pinjaman (loan growth) dan pertumbuhan simpanan (deposit growth) akan membaik dalam waktu dua belas bulan setelah pemilihan umum,” imbuh Katarina.
Di pasar saham, Senior Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma melihat, hasil pemilu disambut secara positif oleh pasar. Investor pasar saham, terutama investor asing, umumnya lebih menyukai pemimpin baru yang melanjutkan kebijakan pemerintahan sebelumnya.
“Hal ini disebabkan preferensi investor untuk kestabilan dan minimnya risiko dari perubahan kebijakan yang ekstrem. Pemilu yang diperkirakan akan berlangsung satu periode juga dipersepsi positif bagi ekonomi karena memperbesar potensi komitmen dana investasi langsung tahun ini,” kata Samuel.
Ke depannya, Samuel menuturkan, investor akan memonitor rencana kebijakan ekonomi dan calon anggota kabinet dari pemerintahan yang baru untuk memprediksi arah pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News