Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Asset Manajemen Indonesia (MAMI) kembali menambah pilihan reksadana offshore bagi para investor. Produk anyar tersebut adalah Manulife Saham Syariah Golden Asia Dolar AS atau Magold.
Reksadana Magold menawarkan peluang untuk diversifikasi investasi bagi investor Indonesia di dua pasar besar di Asia, yakni China dan India.
Chief Economist and Investment Strategist PT Manulife Asset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan memaparkan, pemilihan pasar China dan India tidak terlepas dari peluang pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut.
Katarina bilang, potensi pertumbuhan ekonomi di China dan India didukung oleh populasi yang besar. Di tahun 2030, China dan India diperkirakan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan memiliki peranan yang semakin penting dalam perekonomian global.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, China dan India mengalami transformasi kondisi sosial ekonomi. Meningkatnya populasi kelas menengah-atas akan mendukung konsumsi sebagai penopang PDB," kata Katarina secara daring, Kamis (18/2).
Lebih lanjut, Katarina menilai kedua negara ini juga akan mengalami transformasi sektor industrial. China berpotensi jadi global leader dalam industri teknologi tinggi.
Baca Juga: Manulife AM gandeng Standard Chartered pasarkan Reksadana Magold
Sementara India berpotensi menjadi hub manufaktur global, terutama di tengah tren diversifikasi produksi dari China ke negara Asia lainnya.
Kedua negara ini juga terus membuat reformasi kebijakan yang berkelanjutan untuk menarik investasi dan kemudahan berbisnis, serta senantiasa meningkatkan nilai tambah bagi investor.
"Oleh karena itu, dari berbagai pertimbangan tersebut, kami melihat potensi dari kedua negara tersebut. Reksadana Magold pun tak hanya menawarkan kesempatan diversifikasi, namun juga peluang imbal hasil yang menjanjikan," tambah Katarina.
Dari sisi portofolio, Katarina bilang, Magold punya lima sektor unggulan. Pertama adalah konsumer. Sektor ini mendapatkan dampak langsung dari meningkatnya daya beli masyarakat China maupun India.
Kedua, sektor kesehatan. China punya keunggulan seiring modernisasi teknologi kesehatan. Sementara India akan menjadi salah satu pemimpin industri obat generik.
Ketiga sektor unggulan lainnya adalah industrial, teknologi, dan energy yang akan terus tumbuh dan bertransformasi ke depannya.
"Dalam pemilihan portofolio, kami menggunakan tolak ukur 70% FTSE Shariah China dan 30% FTSE Shariah India. Berdasarkan backtesting dalam tiga tahun terakhir, reksadana Marigold selalu berhasil mengungguli indeks acuan," jelas Katarina.
Secara portofolio, reksadana Magold mengalokasikan 80%-100% dari aset yang dikelola ke instrumen saham. Sementara, 0%-20% ke instrumen pendapatan tetap, sukuk, atau pasar uang yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Lalu, untuk pembagian pasarnya, Magold menempatkan 70% dari aset yang dikelola pada kawasan China. Sementara sisanya, ditempatkan di India.
Selanjutnya: Inilah manajer investasi dengan pertumbuhan AUM tertinggi sepanjang 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News