Reporter: Annisa Fadila | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Manajemen Investasi sebelumnya menargetkan dana kelolaan pada tahun ini mencapai Rp.66 triliun.
Direktur Utama Mandiri Investasi Nurdiaz Alvin Pattisahusiwa mengatakan, meski virus corona tengah mewabah dan nilai saham tengah anjlok, hal itu tidak menjadikan pihaknya mengubah target yang ada.
Alvin menjelaskan, harga saham turut memengaruhi terhadap nilai dana kelolaan. Namun, meski begitu ia menyebutkan kelolaan portofolio saham MMI hanya 15% dari total dana kelolaan sehingga tidak memiliki dampak yang terlalu besar terhadap penurunan total dana kelolaan.
Baca Juga: Analis nilai implementasi PSAK 71 tidak akan membebani kinerja Bank Mandiri
“Karena dampak penurunan IHSG memang merupakan market risk, jadi seluruh reksadana saham pasti akan mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga saham,” Jelasnya kepada Kontan.co.id Minggu, (15/3).
Lebih lanjut ia mengatakan, Mandiri Investasi turut menyiapkan berbagai ekosistem dalam menyiasati era disruptions seperti produk reksa dana Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU2).
Baca Juga: KIK EBA masih potensial, Mandiri Investasi akan merilis produk baru tahun ini
Ia menyebutkan, Asset Under Management (AUM) reksa dana MIPU2 saat ini mencapai Rp100 miliar, juga pihaknya tengah memproses luncurkan kerjasama dengan beberapa fintech maupun digital wallet dari e-commerce.
“kerjasama dengan fintech dan e-commerce dengan optimalisasi dana nasabah. Saat ini masih dalam finalisasi,” Paparnya.
Baca Juga: KIK EBA menjadi pilihan menarik di tengah guncangan pasar
Hingga saat ini, Mandiri Investasi memiliki beberapa produk reksadana yang diantaranya all weather fund yang merupakan reksa dana Mandiri Investasi Globalisasi Nasional serta reksa dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) yang berinvestasi pada portofolio efek syariah luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News