Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) dipandang cukup potensial di 2020. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) pun berencana merilis produk baru di semester pertama tahun ini. Apalagi tahun ini MMI memang berencana untuk mengedepankan produk investasi alternatif.
Direktur MMI Endang Astharanti mengatakan, tahun ini pihaknya akan menerbitkan produk KIK EBA syariah dengan menggandeng perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) yakni Jasa Marga. Dia berharap KIK EBA syariah tersebut dapat menjadi menjadi instrumen pilihan untuk diversifikasi investasi bagi para investor, baik institusi maupun individual atau retail.
"Prospek KIK EBA ke depan masih akan potensial mengingat instrumen ini bisa menjadi alternatif bagi perusahaan yang mencari sumber pendanaan selain instrumen keuangan yang lain," kata Endang kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: KIK EBA menjadi pilihan menarik di tengah guncangan pasar
Dia menambahkan bahwa Mandiri Investasi akan melakukan sekuritisasi dengan Jasa Marga dengan underlying asset berupa jalan Tol Jor Ring Selatan. Adapun modal awal berasal dari hasil penjualan tiket beberapa tahun ke depan untuk kemudian dijual ke nasabah.
Selanjutnya, Jasa Marga akan menggunakan dana penerbitan KIK EBA syariah tersebut untuk pembangunan-pembangunan atau pembiayaan lainnya. Astharanti juga mengklaim bahwa produk KIK EBA Syariah itu nantinya akan jadi yang pertama di Indonesia, yang fatwanya sudah keluar sejak 2018.
Adapun alasan MMI memilih untuk merilis produk KIK EBA syariah yakni, untuk memperluas lagi pasar syariah. Produk tersebut nantinya diperuntukkan bagi investor retail maupun institusi, baik konvensional maupun syariah. "Untuk return KIK EBA Syariah tersebut, tergantung dari rating dan tenor produknya," tandas Endang.
Baca Juga: Mandiri Investasi Targetkan Total Dana Kelolaan Rp 66 Triliun di 2020
Untuk produk alternative investment, sebelumnya Direktur Utama MMI Alvin Pattisahusiwa menargetkan dana kelolaan atau asset under manager (AUM) yang terkumpul tahun ini bisa mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun. Capaian tersebut, rencananya akan ditopang oleh rilis produk terbaru yaitu, KIK EBA syariah yang rencananya bakal dirilis pada semester pertama 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News