kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,91   -7,46   -0.75%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri Investasi Optimistis Raih Dana Kelolaan Rp 65,7 triliun di Tahun 2022


Kamis, 24 Maret 2022 / 10:12 WIB
Mandiri Investasi Optimistis Raih Dana Kelolaan Rp 65,7 triliun di Tahun 2022
ILUSTRASI. Reksadana Mandiri Investasi.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi), optimistis  mampu meraih dana kelolaan investasi sebesar Rp 65,7 triliun di sepanjang tahun 2022. Jumlah tersebut meningkat Rp 1 triliun dibandingkan dengan total dana investasi yang dikelola perusahaan pada tahun lalu, yang sebesar Rp 64,7 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, Mandiri Investasi akan meluncurkan delapan produk reksadana baru, yang terbagi ke dalam berbagai kelas asset. Pada kelas aset Pasar Uang, Mandiri Investasi akan merilis produk Reksa Dana Pasar Uang USD. Kemudian dari Saham Offshore akan dirilis Reksa Dana Asian Equity USD.

Lantas, untuk kelas asset indeks, perusahaan sedang mempersiapkan produk Reksa Dana Index FTSE, bertema Environmental, Social & Corporate Governance (ESG), yaitu investasi yang fokus ke sektor industri berkelanjutan.

“Peluncuran produk reksadana baru tersebut, bertujuan memberikan solusi investasi yang inovatif, mengingat kebutuhan nasabah yang terus berubah, sekaligus menambah varian produk yang sudah ada di Mandiri Investasi,” ucap Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Aliyahdin Saugi dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (24/3).

Baca Juga: Kinerja Reksadana Pasar Uang Paling Moncer di Pekan Lalu

Aliyahdin pun mengungkapkan bahwa proyeksi perusahaan melihat proporsi investasi dari investor individu tahun ini akan didominasi oleh reksa dana Open End. Sementara, investor institusi lebih bersikap konservatif, dengan proporsi 50:50.

Selain itu, ia juga optimistis, seluruh produk investasi baru tersebut akan mendapat sambutan positif, baik dari investor institusi maupun individu. Salah satu indikatornya adalah, adanya peningkatan dana kelolaan dari investor dalam negeri dan investor asing khususnya asal Singapura ke pasar investasi Indonesia.

Tahun ini, investor dari Singapura yang hendak berinvestasi melalui Mandiri Investment Management Singapore (MIMS) diperkirakan meningkat, mencapai 16% dari portofolio investasi Mandiri Investasi secara konsolidasi.

Baca Juga: Bos Robot Trading Fahrenheit Ditangkap, Jangan Gunakan Investasi Ilegal Ini

Terkait kondisi ekonomi dan investasi di Indonesia pada tahun ini, Adi meyakini masih memiliki potensi bertumbuh yang cukup baik kendati kondisi ekonomi dan politik global berada dalam tekanan imbas dari ketegangan geopolitik global yang meningkat akibat invasi Rusia ke Ukraina.

“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menjadi indikator masuknya investasi asing ke pasar modal, pekan lalu sempat menyentuh level psikologis di 7.000. Hal itu menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan stakeholder lainnya dalam memulihkan kondisi perekonomian dan investasi Indonesia, dinilai positif oleh investor asing,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×