kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mandiri Investasi menggandeng Bank CTBC untuk jualan reksadana


Selasa, 28 Mei 2019 / 16:39 WIB
Mandiri Investasi menggandeng Bank CTBC untuk jualan reksadana


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CTBC Indonesia (CTBCI), Selasa, 28 Mei 2019 resmi mengumumkan perjanjian kemitraan untuk penjualan reksadana bersama PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI).

Dalam kerjasama ini terdapat tiga produk reksadana unggulan MMI yang dapat CTBCI jual di setiap aset kelas. Pertama, reksadana Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU), reksadana Mandiri Investa Dana Utama (MIDU), dan reksadana Equity ASEAN 5 Plus (ASEAN5).

Alvin Pattissahusiwa, Direktur Utama Mandiri Investasi menjelaskan ketiga reksadana tersebut dipilih karena memiliki keunggulannya masing-masing. "Animo MIPU di beberapa agen penjual lain selalu besar saat ini MIPU memiliki dana kelolaan sekitar Rp 70 triliun," kata Alvin, Selasa (28/5). MIPU ditujukan bagi investor yang memiliki kebutuhan investasi jangka pendek dengan likuiditas yang tinggi.

Selanjutnya, kebutuhan investasi jangka menengah bisa terakomodir dengan produk MIDU. Alvin menjelaskan reksadana MIDU berinvestasi pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi bertenor pendek kurang dari tiga tahun. Reksadana MIDU dinilai unggul karena memiliki fitur pembagian dividen setiap bulan layaknya pemberian bunga deposito tiap bulan. Alvin menargetkan kinerja MIDU bisa lebih tinggi dari return deposito.

Terkahir, kelas aset saham bisa nasabah CTBCI miliki melalui reksadana ASEAN5. Alvin mengatakan produk ini cocok untuk investasi jangka panjang. Reksadana tersebut berinvestasi pada aset saham dengan benchmark Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Kebijakan portofolio reksadana ini bisa berinvestasi 15% ke saham global," kata Alvin.

Alvin berharap dari kemitraan ini bisa mempermudah dan memperluas akses masyarakat untuk dapat berinvestasi di reksadana melalui bank. Selain itu, kolaborasi ini juga menjadi salah satu strategi MMI dalam pengembangan bisnis dan memperluas customer base.

Sementara, Iwan Satawidinata, Presiden Direktur CTBCI mengatakan kerja sama ini dapat membuka peluang untuk meningkatkan perolehan fee based income di tahun ini. Iwan mengatakan saat ini dari total porsi fee based income tidak lebih dari 10%. Iwan menargetkan dalam satu tahun ke depan perolehan fee based income bisa meningkat menjadi 50% dari total pendapatan.

Iwan mengatakan, saat ini modal inti CTBCI sekitar Rp 4 triliun dan menjadikan CTBCI masuk sebagai buku bank II. Sebelumnya, CTBCI sudah bekerja sama dengan tiga perusahaan manajer investasi lain sebagai APRED.

Di kuartal I 2019, dana kelolaan MMI mencapai Rp 55 triliun. Alvin mengatakan belum bisa memperkirakan tambahan perolehan dana kelolaan dari kerjasama dengan CTBCI. Namun, di akhir tahun, Alvin menargetkan dana kelolaan sekitar Rp 61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×