kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja reksadana saham terancam tertekan, ini upaya antisipasi Insight Investment


Selasa, 21 Mei 2019 / 11:40 WIB
Kinerja reksadana saham terancam tertekan, ini upaya antisipasi Insight Investment


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham kemungkinan masih akan mengalami tekanan dalam jangka pendek, sehingga kelak akan berimbas pada kinerja reksadana saham.

Makanya, upaya antisipasi telah dilakukan oleh Insight Investment Management agar kinerja reksadana sahamnya dapat bertahan di tengah badai sentimen negatif.

Fund Manager Insight Investment Management Camar Remoa menyebut, sejak bulan April lalu pihaknya mulai mengubah strategi dengan overweight pada saham-saham berkapitaliasi besar atau big caps yang bersifat lebih defensif. Selain itu, pihaknya juga mulai mengurangi strategi trading dalam mengelola reksadana saham.

“Ketika pasar sedang fluktuaktif, kami cenderung lebih defensif dengan memilih saham-saham big caps yang punya Beta kecil, sehingga akan mengurangi volatilitas dalam portofolio,” terangnya.

Sekadar catatan, sejauh ini Insight Investment sebenarnya cenderung mengandalkan sektor keuangan dan konsumer sebagai aset dasar reksadana sahamnya.

Menurut Camar, di tengah pasar yang kurang kondusif, sektor-sektor tersebut pada dasarnya masih menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional. Alhasil, secara fundamental prospek kedua sektor tadi tetap menarik.

Kendati demikian, Camar menyampaikan, masih ada kemungkinan bahwa kinerja rata-rata reksadana saham akan tumbuh di kisaran 5—10% di sisa tahun ini.

Potensi menuju level tersebut akan sangat bergantung pada sejumlah faktor. Mulai dari perkembangan penyelesaian masalah perang dagang AS dan China sampai kondisi defisit transaksi berjalan Indonesia beberapa waktu ke depan.

Sebagai catatan, berdasarkan data RTI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah terkoreksi 9,22% (mom) hingga Senin (20/5). Di sisi lain, kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin di Infovesta Equity Fund Index juga merosot 7,22% (mom) hingga perdagangan kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×