Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Manajemen Investasi menerbitkan reksadana pasar uang baru yang memiliki fitur pencairan T+0, Selasa (21/5). Reksadana bertajuk Mandiri Investa Pasar Uang 2 ini menjadi reksadana pertama di Indonesia yang menerapkan pencairan di hari yang sama.
Kemampuan reksadana yang menyediakan fitur likuiditas tinggi ini didukung oleh Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) yang bersedia menjadi bank kustodian.
Dalam memperlancar pencarian di hari yang sama, Rino Donosepoetro CEO Standard Chartered Bank Indonesia melakukan investasi sistem guna mempercepat penghitungan Nilai Aktiva Bersih. Selain itu, ke depan SBCI juga akan melakukan kerjasama dengan virtual account bank lain.
Lebih lanjut Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) Endang Asharanti menjelaskan fitur T+0 bisa dilakukan bukan dari fasilitas dana talangan, melainkan dana hasil penjualan reksadana (redemption) yang akan dikreditkan oleh bank kustodian ke rekening bank nasabah di hari yang sama.
Syaratnya, transaksi jual atau cut off time tidak lebih dari pukul 10.00. "Investor akan mendapatkan dana hasil unit penyertaan dengan NAB hari yang sama," kata Endang.
Sebagai pembanding saat ini pencairan dana reksadana umumnya baru dapat diterima investor di T+1 hingga T+3 atau sampai tiga hari setelah pencairan dilakukan.
Reksadana Mandiri Investa Pasar Uang 2 sejatinya telah terbit pada Maret 2018, tetapi kini reksadana kembali diterbitkan dengan fitur tambahan T+0. Dulu pencairan reksadana ini adalah T+1 dengan target pasar yang juga masih konvensional dan Deutsche Bank sebagai bank kustodian.
Namun, dengan adanya fitur pencairan yang lebih cepat, Endang mengatakan target pasar reksadana ini pun baru, yaitu mereka pengguna platform online dan investor yang memiliki digital wallet.
Ke depan, reksadana ini pun juga bisa dibeli melalui beberapa e-commerce, P2P lending, fintech, dan penyedia platform digital wallet.
Namun, saat ini reksadana ini baru tersedia di aplikasi digital MMI, Moinvest. Meski begitu, reksadana ini juga tetap MMI distribusikan pada Agen Penjual Reksadana (APRED) secara konvensional.
Endang menargetkan dana kelolaan reksadana ini bisa capai Rp 500 miliar di akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News