kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mandiri Investasi kantongi Rp 1,4 triliun dari reksadana terproteksi hingga Maret


Jumat, 03 April 2020 / 12:25 WIB
Mandiri Investasi kantongi Rp 1,4 triliun dari reksadana terproteksi hingga Maret
ILUSTRASI. Kinerja Mandiri Investasi ?? Direktur Utama Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa berbicara pada Market Outlook 2018 dengan Tema Berkelanjutan Membangun Negeri di Jakarta, Kamis (25/1). Hingga akhir tahun lalu, total dana kelolaan termasuk reksa dana peny


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 26 produk baru reksadana terproteksi telah diterbitkan hingga 27 Maret kemarin. Ini adalah data yang dirilis oleh Infovesta Utama. Wajar saja, pasalnya banyak reksadana terproteksi yang sudah jatuh tempo sehingga produk baru diterbitkan oleh para manajer investasi (MI).

Mandiri Manajemen Investasi (MMI) pun tak ketinggalan menerbitkan produk reksadana baru pada tahun ini. Direktur Utama MMI Alvin Pattisahusiwa menyebut hingga akhir Maret pihaknya sudah menerbitkan beberapa produk reksadana terproteksi baru. “Dari penerbitan produk tersebut, total dana kelolaannya mencapai Rp 1,4 triliun,” ujar Alvin kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4).

Alvin mengatakan, obligasi negara dan obligasi korporasi menjadi sebagian besar underlying asset reksadana terproteksi bikinan MMI.

Baca Juga: Kinerja reksadana kuartal I-2020 cenderung melemah

Sementara dari segi minat, Alvin menuturkan minat investor terhadap reksadana terproteksi masih cukup tinggi di tengah rendahnya tingkat suku bunga deposito perbankan dan volatilitas pasar modal saat ini. Alvin juga menambahkan bahwa reksadana terproteksi bisa menjadi alternatif pilihan bagi investor.

“Ini (reksadana terproteksi) bisa jadi pilihan bagi investor yang menginginkan imbal hasil yang relatif stabil. Sekaligus bisa menjadi instrumen transisi investor dari produk perbankan yaitu deposito ke produk pasar modal tanpa menghilangkan karakteristik utama deposito,” tambah Alvin.

Baca Juga: Mumpung Murah, Manajer Investasi (MI) Tetap Rajin Rilis Reksadana Baru

Kendati di tengah minat yang cukup tinggi, Alvin mengatakan kemungkinan besar potensi imbal hasil reksadana terproteksi akan turun. Dia menyebut, pada tahun lalu imbal hasil reksadana terproteksi rata-rata berkisar 7%-8%.

“Untuk tahun ini kemungkinan akan lebih kecil. Rata-ratanya sekitar 6,5%-7% per tahun dengan sebaran rating obligasi antara A hingga AA-,” kata Alvin.

MMI tercatat memiliki dana kelolaan reksadana terproteksi yang sudah tumbuh sebesar 4,42% menjadi Rp 16,70 triliun per 30 Maret 2020. Adapun pada akhir Desember 2019, dana kelolaan reksadana terproteksi MMI tercatat sebesar Rp 15,96 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×