Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penantian pasar akan testimoni Gubernur RBA jadi beban bagi pergerakan aussie. Efeknya, AUD/USD pun terus merunduk.
Mengutip Bloomberg, Kamis (11/2) pukul 17.15 WIB pairing AUD/USD yang tunduk 0,75% ke level 0,7042 dibanding hari sebelumnya.
Pada pidato Yellen Rabu (10/2) malam disampaikan kondisi ekonomi global memang mempengaruhi dan menahan laju penguatan USD. Indikasi ini ditangkap pasar sebagai kecilnya peluang The Fed untuk menaikkan suku bunga paling tidak pada Maret 2016 seperti yang diprediksi sebelumnya. Hal ini sebenarnya dovish dan cukup menekan posisi index USD.
Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan pelemahan AUD/USD lebih disebabkan pandangan pasar bahwa aussie saat ini merupakan mata uang berisiko. Ini disebabkan oleh penantian pasar akan pernyataan Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Jumat (12/2) nanti.
“Sebelumnya kan RBA membuka indikasi penurunan suku bunga karena inflasi yang rendah. Jika arah pernyataan masih sama pasti AUD tertekan lagi,” kata Putu.
Selain itu, meski secara ekonomi USD sedang tertekan, tapi kejatuhan bursa saham dan keuangan global menguntungkan USD yang berfungsi sebagai safe haven.
Kebutuhan pasar untuk melindungi asetnya dan mengumpulkan USD jadi penolong posisi USD. "Untuk sementara waktu ini lebih besar mempengaruhi pergerakan daripada pernyataan dovish yang dilayangkan Yellen," kata Putu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News