Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis akhir pekan lalu cukup beragam. Hal tersebut membuat mata uang USD tertunduk menghadapi AUD.
Mengutip Bloomberg, Senin (8/2) pukul 16.25 WIB, pairing AUD/USD menanjak 0,65% ke level 0,7113 dibanding sehari sebelumnya.
Pasangan AUD/USD bergerak menguat seiring dengan rilis data beragam dari Amerika Serikat akhir pekan lalu.
Data non-farm employment change bulan Januari hanya sebesar 151.000 atau turun dari bulan sebelumnya 262.000 serta di bawah proyeksi sebesar 189.000. Lalu angka defisit neraca perdagangan naik ke US$ 43,4 miliar dari sebelumnya US$ 42,2 miliar.
Namun tingkat pengangguran turun ke angka 4,9% dari bulan sebelumnya 5%. Rata - rata pendapatan per jam juga naik ke angka 0,5% dari sebelumnya 0,0% dan proyeksi 0,3%.
"Data penambahan tenaga kerja AS menjadi tekanan bagi pergerakan USD di hadapan AUD," ujar Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures. Pasalnya, data tersebut menjadi salah satu pertimbangan The Fed dalam menentukan kenaikan suku bunga selanjutnya.
Di sisi lain, posisi AUD sebenarnya juga tidak terlalu bagus. Data penjualan ritel bulan Desember 2015 turun ke angka 0,0% atau di bawah proyeksi 0,5% dan bulan sebelumnya 0,4%.
Namun, data ANZ Job Advertisement bulan Januari lalu yang dirilis hari ini naik ke angka 1% dari sebelumnya minus 0,1%. Ini menjadi tambahan sentimen positif bagi AUD meski tidak signifikan.
Pada Selasa (9/2) pergerakan AUD akan menunggu data NAB Bussines Cofidence Australia bulan lalu. Sementara dari sisi USD menati data pembukaan tenaga kerja di AS sepanjang bulan Desember 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News