kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manajemen baru, kinerja Siloam Hospitals (SILO) makin menguat


Rabu, 27 Mei 2020 / 11:03 WIB
Manajemen baru, kinerja Siloam Hospitals (SILO) makin menguat
ILUSTRASI. Perawat MRCCC Siloam Hospitals Semanggi merapikan ruangan ruang rawat inap Ibu dan Anak VIP di lantai 32 yang akan digunakan pasien di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta, Kamis (8/9). MRCCC Siloam Hospiatals Semanggi meresmikan Ruangan VIP untuk Ibu


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Pada 2019, perusahaan di bawah Grup Lippo ini telah menambah 3 rumah sakit baru untuk lebih menjangkau masyarakat Indonesia. Ketiga RS tersebut adalah Siloam Kelapa Dua, Siloam Paal Dua dan RSU Syubannul Wathon. Saat ini jaringan rumah sakit SILO telah tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. 

“Ke depannya, kami akan melanjutkan upaya penyediaan layanan kesehatan berkualitas ke seluruh penjuru Indonesia,” ucap Caroline dalam keterangannya, Selasa (26/5).

Sementara itu, Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menyebut bahwa di tengah Covid-19, sejumlah perusahaan masih mencatatkan kinerja yang terefleksikan dalam kenaikan harga saham, misalnya PT Siloam International Tbk (SILO).

SILO mengalami kenaikan sebesar 15 % ke level Rp 5.500. Menurut Teguh, saham SILO banyak dipengaruhi oleh sentimen positif dari Covid-19, yakni besarnya kebutuhan terhadap fasilitas kesehatan.

Teguh menambahkan bahwa pergerakan saham dalam sebulan tersebut juga menggambarkan perilaku investor maupun trader yang saat ini lebih berhati-hati. Mereka cenderung memilih saham perusahaan dengan strategi yang lebih aman dan terjamin di masa ketidakpastian. 

Baca Juga: Kinerja Siloam (SILO) akan tumbuh positif di saat pandemi covid-19, ini alasannya

Analis Pasar Modal Sukarno Alatas sebelumnya mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian akan vaksin, pandemi Covid-19 menjadi tidak jelas kapan akan tuntas.

Karena itu, prioritas masyarakat akan tertuju bagaimana menjaga kesehatan keluarga sehingga produk layanan kesehatan akan menjadi pilihan pertama dibanding konsumsi lainnya. Karena itu, emiten kesehatan seperti SILO diyakini akan memiliki kinerja positif dalam jangka panjang.

Sukarno menyebut, sektor kesehatan masih menarik karena merupakan segmen bisnis yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Apalagi, sektor rumah sakit menghasilkan pendapatan berulang (recurring income) bagi SILO. Kinerja emiten kesehatan juga didorong oleh kebijakan pembebasan bea masuk yang akan membuat bahan baku obat dan peralatan medis impor menjadi lebih murah.

“Di saat kondisi kesadaran kesehatan dan antisipasi masyarakat terhadap virus corona meningkat, seharusnya sektor kesehatan bisa diuntungkan. Maka ada peluang kinerjanya bisa lebih baik. Untuk jangka panjang, pasti positif," ucap Sukarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×