Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berharap bisa membukukan pertumbuhan dana kelolaan alias asset under management (AUM) sebesar 17,35% pada tahun ini. Jika per 31 Desember 2012 lalu AUM MAMI mencapai Rp 40,9 triliun, tahun ini MAMI menargetkan bisa menjadi Rp 48 triliun.
Presiden Direktur MAMI Legowo Kusumonegoro menjelaskan, sebagian besar AUM berasal dari kontrak pengelolaan dana (KPD). "Dari target, 65% berasal dari KPD dan sisanya 35% dari reksadana," tutur Legowo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/2).
Dalam hal kontribusi reksadana, Legowo mengungkapkan, MAMI mengandalkan reksadana pendapatan tetap. Reksadana berbasis surat utang ini menyumbang 48% dari total AUM reksadana. Sementara, sisanya berasal dari reksadana pasar uang maupun campuran.
Hari ini, MAMI baru mengumumkan rencana penerbitan reksadana berbasis saham berkapitalisasi kecil dan menengah (small cap dan mid cap) bertajuk Reksadana Manulife Saham SMC Plus. Melalui reksadana ini, MAMI menargetkan dana kelolaan sebesar Rp 1 triliun.
"Reksadana Manulife Saham SMC Plus kami tawarkan return 14%-17% sesuai dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)," ucap Director of Business Development MAMI, Putut E. Andanawarih.
Putut cukup optimis reksadana saham yang baru ini bisa diserap investor. Terutama karena sebagian investor sudah mulai mengalihkan investasinya ke aset yang berisiko tinggi.
Tahun ini, MAMI juga berharap bisa menerbitkan dua produk reksadana lainnya. Namun manajemen MAMI belum dapat menjelaskan lebih lanjut terkait rencana itu.
Hingga akhir tahun lalu, MAMI telah memiliki 18 produk reksadana yang terdiri dari reksadana pendapatan tetap, saham (termasuk reksadana saham syariah), campuran, pasar uang, dan dana terproteksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News