Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen pakan unggas dan peternakan ayam PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) membukukan pertumbuhan pendapatan 26% secara tahunan menjadi Rp 3,87 triliun pada semester I-2019. Pada paruh pertama tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan pendapatan Rp 3,07 triliun.
Pertumbuhan paling besar ditorehkan oleh segmen pakan yang berkontribusi 65,4% terhadap total pendapatan MAIN. Bisnis pakan tumbuh 33,6% secara year on year (yoy), dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2,53 triliun.
Baca Juga: Saham JPFA jadi top gainers di LQ45 pada perdagangan Kamis, bagaimana hari ini?
Disusul oleh segmen bisnis anak ayam (itik usia sehari) yang mencatatkan pertumbuhan terbesar kedua, yakni sebesar 31% yoy menjadi Rp 722,11 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, pendapatan dari bisnis ini baru mencapai Rp 551,13 miliar.
Sayangnya, penjualan pada segmen bisnis ayam pedaging atau ayam broiler turun 3,6% yoy menjadi Rp 432,6 miliar. Analis Profindo Sekuritas Indonesia Michael Filbery mengatakan, hal ini disebabkan oleh turunnya harga ayam potong di tingkat peternak pada bulan Ramadan hingga mencapai Rp 6.000 per kilogram.
Menurut Michael, penurunan harga ini disebabkan oleh pasokan ayam broiler dan day-old-chicken (DOC) saat Ramadan yang berlebih tapi tidak diimbangi dengan besarnya permintaan. Asal tahu saja, harga tersebut berada di bawah harga acuan pembelian yang ditetapkan Permendag Nomor 96 Tahun 2018, yakni Rp 18.000 per kilogram sampai 20.000 per kilogram.
Meskipun begitu, Michael menilai kinerja segmen broiler MAIN pada semester 2-2019 akan membaik seiring inisiasi pemerintah untuk menstabilkan harga jual DOC dan ayam di tingkat peternak.
Baca Juga: Sepekan ini, harga saham emiten ayam ditutup memerah, CPIN paling dalam
“Serta dinamika supply-demand melalui kebijakan culling (menghentikan kelebihan pasokan ayam) yang kembali dilakukan oleh pemerintah,” ucap dia dalam risetnya, Rabu (7/8).
Hingga akhir tahun, ia memprediksi pendapatan MAIN akan mencapai Rp 7,39 triliun atau meningkat 10,21% yoy. Berdasarkan metode Free Cash Flow to Firm (FCFF), Michael memproyeksi target harga MAIN hingga akhir tahun mencapai Rp 1,290 per saham dengan tingkat PER 14,11x dan PBV 1.40x.
Pihaknya merekomendasikan buy MAIN dengan potensial upside 29.65%. Per perdagangan Jumat (9/8), harga MAIN ada di level Rp 1.010 per saham atau turun 27,6% year to date.
Ia juga memprediksi, gagalnya gugatan Indonesia di World Trade Organization (WTO) pada Juli 2019 yang berpeluang meningkatkan impor ayam ras tidak memengaruhi bisnis MAIN secara signifikan.
Baca Juga: Ayam Brasil siap serbu Indonesia, saham emiten ayam CPIN, JPFA, dan MAIN memerah
Alasannya, impor ayam ras tidak mudah untuk dilaksanakan karena pemerintah Indonesia cenderung untuk melindungi kepentingan peternak lokal. “Selain itu, ayam yang masuk ke Indonesia umumnya harus melewati beberapa aturan birokrasi, salah satunya halal certificate,” ucap dia.
Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin memprediksi, kinerja bisnis sektor unggas akan melemah pada semester 2-2019 ini. Alasannya, permintaan ayam akan menurun karena musim hari raya berlangsung di kuartal II-2019. Sementara itu, harga jagung lokal diprediksi akan naik karena volume panen jagung yang lebih kecil.
Untuk itu, ia memperkirakan margin kotor MAIN akan menyempit menjadi 11,6% pada akhir 2019, dari 14,1% pada tahun lalu. Untuk itu, Mimi memprediksi laba bersih MAIN akan menjadi Rp 253 miliar, dari Rp 285 miliar tahun lalu.
Ia mempertahankan rekomendasi hold atas saham MAIN tapi memotong target harganya menjadi Rp 1.100 per saham.
Baca Juga: Harga Pakan Naik, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Produsen Ayam
Sentimen positif harga saham MAIN adalah permintaan dan margin laba yang lebih baik dari perkiraan. Sebaliknya, risiko penurunan saham terjadi apabila harga bahan baku lebih tinggi dari perkiraan, kelebihan pasokan yang semakin parah, dan intervensi pemerintah yang tidak mendukung perusahaan unggas terintegrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News