kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Malaysia menghapus biaya ekspor, harga CPO perlahan merangkak naik


Rabu, 10 Juni 2020 / 19:29 WIB
Malaysia menghapus biaya ekspor, harga CPO perlahan merangkak naik
ILUSTRASI. Harga CPO kontrak pengiriman Agustus di Bursa Malaysia berada di RM 2.388 per metrik ton atau menguat 1,37%.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) kontrak pengiriman Agustus di Bursa Derivatives Malaysia ditutup di level RM 2.388 per metrik ton atau menguat 1,37%. Harga CPO sudah naik cukup drastis mengingat pada Mei harga CPO sempat menyentuh di bawah RM 2.000 per metrik ton.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan CPO adalah keputusan Malaysia yang menghilangkan biaya pajak ekspor hingga akhir tahun. Ibrahim menilai ini merupakan upaya Malaysia guna mendongkrak kinerja ekspor CPO mereka.

“Malaysia berupaya membuat India meningkatkan permintaan CPO mereka dengan kebijakan ini. Sementara Malaysia di satu sisi juga meningkatkan impor beras dan gula dari India guna semakin meyakinkan India,” tutur Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (10/6).

Baca Juga: Ekonom: Program B30 selamatkan harga TBS petani

Melansir dari Reuters, Malaysia telah memesan 100.000 ton beras untuk periode Mei-Juni. MSM Malaysia Holdings, produsen gula rafinasi terkemuka di negara itu, membeli sekitar 88.000 metrik ton gula mentah dari India tahun lalu, sementara itu membeli 130.000 metrik ton gula mentah senilai US$ 50 juta untuk kuartal Januari-Maret tahun ini.

Senada analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menyebut sepanjang Mei, Malaysia berhasil meningkatkan angka ekspor. Wahyu menyebut ekspor Malaysia tumbuh di kisaran 7%-8,4% pada bulan Mei dibanding bulan sebelumnya.

“Selain ekspor yang membaik, salah satu faktor penguatan harga CPO juga tidak terlepas dari optimisme pelaku pasar terkait pulihnya permintaan seiring mulai dilonggarkannya kebijakan lockdown di beberapa negara,” terang Wahyu.

Baca Juga: Harga CPO mulai merangkak naik namun fundamentalnya masih rapuh

Wahyu menambahkan, pergerakan harga CPO juga masih akan bergantung pada pergerakan harga minyak dunia ke depan. Ibrahim menilai dengan mulai berlakunya situasi new normal di beberapa negara seperti Jepang, China, dan Korea Selatan, perlahan impor CPO akan kembali meningkat.

Oleh sebab itu, Ibrahim menilai ketika Malaysia juga sudah mulai relaksasi lockdown dan bisa menambah produksi, harga CPO hingga akhir bulan ini akan bergerak di rentang RM 1.900 per metrik ton-RM 2.400 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×